Pertanyaan

Unsur kesalahan dalam ha pertanggungjawaban pidana hukum lingkungan hidup, meliputi __ 1) Dari berbagai perumusan tindak pidana d bidang lingkungan hukum dalam UU Lingkungan,hampir selalu tercantum unsu kesengajaan atau kealpaan/kelalaian 2) Menganui prinsip liability based on fault 3) Bertolak dari asas kesalphar maka dalam pertanggungjawaban pidana seolah- olah tidak dimungkinkar adanya pertanggun gjawaban mutlak

Solusi

Terverifikasi Ahli
4.3 (334 Suara)
Malini master ยท Tutor selama 5 tahun

Jawaban

** Unsur kesalahan dalam hal pertanggungjawaban pidana hukum lingkungan hidup meliputi:1) Kesengajaan atau kealpaan/kelalaian,2) Prinsip liability based on fault,3) Tidak adanya pertanggungjawaban mutlak.

Penjelasan

** Unsur kesalahan dalam pertanggungjawaban pidana hukum lingkungan hidup mencakup beberapa aspek penting yang diatur dalam undang-undang terkait lingkungan. Berikut adalah analisis dari masing-masing unsur yang disebutkan:**a. Kesengajaan atau Kealpaan/Kelalaian:** - Dalam UU Lingkungan, banyak tindak pidana yang memerlukan adanya unsur kesengajaan atau kealpaan/kelalaian. Ini berarti bahwa pelaku harus memiliki niat untuk melakukan tindakan tersebut atau setidaknya bertindak dengan cara yang ceroboh atau tidak memperhatikan kewajiban mereka untuk melindungi lingkungan.**b. Prinsip Liability Based on Fault:** - Prinsip ini menekankan bahwa seseorang hanya dapat dianggap bertanggung jawab atas tindak pidana lingkungan jika ada bukti bahwa mereka secara pribadi bersalah atas tindakan tersebut. Ini berarti bahwa tidak cukup hanya melakukan tindakan yang merugikan lingkungan; harus ada elemen kesalahan atau kelalaian yang dapat dibuktikan.**c. Tidak Adanya Pertanggungjawaban Mutlak:** - Berdasarkan asas kesalahan, dalam hukum pidana, pertanggungjawaban tidak bersifat mutlak. Artinya, seseorang tidak dapat dinyatakan bersalah hanya karena terjadi kerusakan lingkungan tanpa adanya bukti kesalahan atau kelalaian yang jelas. Ini sejalan dengan prinsip hukum yang menuntut adanya keadilan dan bukti yang memadai sebelum menetapkan tanggung jawab pidana.**2.