3. Motor induksi dengan tegangan 220 V empat kutub tiga fasa 60 Hz mempunyai belitan stator yang terhubung Delta dan belitan rotor yang terhubung bintang. Rotor mempunyai jumlah putaran a0% lebih banyak dari stator Untuk kecepatan rotor 17aa putaran/menit, hitunglah: a. Slipnya b. Tegangan induksi blok rotor per fasa E_(BR) c. Tegangan induksi rotor per fasa E_(R) d. Tegangan antara terminal rotor e. Frekuensi rotor

Untuk menyelesaikan masalah ini, kita perlu menggunakan beberapa rumus dasar dari motor induksi tiga fasa. Mari kita pecahkan setiap bagian satu per satu.### a. SlipnyaSlip ( ) adalah perbedaan antara kecepatan sinkron (kecepatan medan magnet) dan kecepatan rotor, dinyatakan dalam persentase. Rumusnya adalah: Di mana:- adalah kecepatan sinkron (putaran/menit)- adalah kecepatan rotor (putaran/menit)Diketahui bahwa rotor memiliki jumlah putaran 80% lebih banyak dari stator. Jadi, jika kecepatan stator adalah , maka kecepatan rotor .Kecepatan rotor putaran/menit.Maka, kecepatan sinkron dapat dihitung sebagai: Sekarang kita bisa menghitung slipnya: ### b. Tegangan induksi blok rotor per fasa Tegangan induksi blok rotor per fasa dapat dihitung menggunakan rumus: Di mana:- adalah tegangan fase (220 V)- adalah frekuensi listrik (60 Hz)- adalah frekuensi sinkron (frekuensi rotor)Frekuensi sinkron adalah: Maka, ### c. Tegangan induksi rotor per fasa Tegangan induksi rotor per fasa adalah: Jadi, ### d. Tegangan antara terminal rotorTegangan antara terminal rotor adalah tegangan yang sebenarnya terjadi pada terminal rotor setelah memperhitungkan slip. Ini dapat dihitung dengan mengalikan tegangan induksi rotor per fasa dengan faktor slip: Dengan slip , adalah:\[ f_r = \frac{N_r}{60} \times f \]Dengan kecepatan rotor putaran/menit, Jadi, frekuensi rotor adalah sekitar 944.44 Hz.Semua perhitungan di atas telah dilakukan dengan mempertimbangkan data yang diberikan dan menggunakan rumus dasar dari motor induksi tiga fasa.