1. Seorang perempuan, berumur 40 tahun, datang ke puskesmas untuk suntik KB satu bulanan. Hasil pemeriksaan TD 150/90mmHg mengonsumsi obat TBC. Bidan menyampaikan jika klien tidak dapat menggunakan kontrasepsi suntik kombinasi. Apakah jawaban paling tepat klien tidak boleh KB suntik kombinasi sesuai kasus tersebut? a. Mengonsumsi obat TBC b. Berumur 8gt,35 tahun TD > 140/90mmHg menggunakan obat TBC C. Harusnya menggunakan kontrasepsi pil kombinasi d. TD 150/90 mmHg e. Berumur 40 tahun

**Penjelasan:**Kasus ini melibatkan seorang perempuan berusia 40 tahun yang ingin menggunakan kontrasepsi suntik kombinasi (KB suntik kombinasi). Namun, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:1. **Mengonsumsi Obat TBC:** - Obat Tuberkulosis (TBC) biasanya tidak mempengaruhi keamanan penggunaan kontrasepsi suntik kombinasi. Oleh karena itu, mengonsumsi obat TBC bukanlah alasan yang tepat untuk menolak KB suntik kombinasi.2. **Berumur 8gt,35 tahun TD > menggunakan obat TBC:** - Pilihan ini tampaknya tidak relevan dan sulit dipahami karena ada kesalahan ketik dan informasi yang tidak jelas.3. **Harusnya menggunakan kontrasepsi pil kombinasi:** - Ini bukan pernyataan yang tepat karena tidak semua wanita harus menggunakan kontrasepsi pil kombinasi. Ada berbagai jenis kontrasepsi lain yang tersedia dan pilihan kontrasepsi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi individu.4. **TD mmHg:** - Tekanan Darah (TD) mmHg menunjukkan tekanan darah yang tinggi, yang merupakan faktor risiko untuk komplikasi kehamilan. Namun, ini bukan alasan utama untuk menolak KB suntik kombinasi secara langsung.5. **Berumur 40 tahun:** - Usia 40 tahun bukanlah alasan yang tepat untuk menolak KB suntik kombinasi. Usia dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi, tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan keamanan KB suntik kombinasi.**Jawaban Paling Tepat:**a. **Mengonsumsi obat TBC**Meskipun mengonsumsi obat TBC bukanlah alasan yang tepat untuk menolak KB suntik kombinasi, dalam konteks pertanyaan ini, pilihan a adalah yang paling mendekati jawaban yang tepat dibandingkan dengan pilihan lainnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa keputusan mengenai metode kontrasepsi harus selalu didasarkan pada konsultasi dengan tenaga medis profesional.