Barang Kena Pajak (BKP) Barang Kena Pajak (BKP)adalah barang berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan undang- undang PPN dan PPnBM Dari uraian tersebut bahwa Barang Kena Pajak dipersyaratkan: 1.barang berwujud atau barang tidak berwujud (Merek Dagang , Hak Paten, Hak Cipta , dan lain-lain); 2.Dikenakan pajakberdasarkan Undang Undang Pajak Pertambahan Nilai Dengan demikian batasan Barang Kena Pajak tidak dikaitkan dengan proses pengolahan (fabrikasi). Oleh karena itu, pengertian mengha silkan tidak berkaitan dengan penentuan barang terutang PPN atau tidak, tetapi mempunyai hubungan dengan subjek pajak. Dalam Pasal 4A Unda ng-Undang Pajak Pertambahan Nilai yang memberikan peluang pengaturan tentang jenis jenis barang yang tidak dikenakan PPN adalah sebagai berikut. 1. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumber jenisnya seperti minyak mentah (crude oil)gas bumi, pasir dan kerikil, bijih besi, bijih timah, dan bijih emas. 2. Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak seperti beras dan gabah, jagung sagu, kedelai, garam baik yang beryodium maupun yang tidak beryodium. 3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,restoran, rumah makan, warung dan sejenisnya. Tidak dikenakannya hilah untuk menghind arkan pajak berganda karena telah ditetapkan sebagai objek pajak daerah 4. Uang, emas batàngan , dan surat-surat berharga. Jasa Kena Pajak Jasa Kena Pajak(JKP) adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan, yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPNNNN dan PPnBM. Batasan tersebut di atas mengandung makna bahwa semua jenis jasa dapat dikenakan pajak, kecuali ditetapkan sebaliknya. Pasa 4A ayat (3) Undang Undang PPN dan PPnBMtelah menetapkan jenis jasa yang tidak dikenal PPN yaitu jasa tertentu dalam kelompok jasa berikut. 1.Jasa Pelayanan Kesehatar Medik 2.Jasa Pelayanan Sosial 3.Jasa Pengiriman Surat dengan Prangko 4.Jasa Keuangan 5.Jasa Asuransi 6.Jasa Keagamaan

Question

Barang Kena Pajak (BKP) Barang Kena Pajak (BKP)adalah barang berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan undang- undang PPN dan PPnBM Dari uraian tersebut bahwa Barang Kena Pajak dipersyaratkan: 1.barang berwujud atau barang tidak berwujud (Merek Dagang , Hak Paten, Hak Cipta , dan lain-lain); 2.Dikenakan pajakberdasarkan Undang Undang Pajak Pertambahan Nilai Dengan demikian batasan Barang Kena Pajak tidak dikaitkan dengan proses pengolahan (fabrikasi). Oleh karena itu, pengertian mengha silkan tidak berkaitan dengan penentuan barang terutang PPN atau tidak, tetapi mempunyai hubungan dengan subjek pajak. Dalam Pasal 4A Unda ng-Undang Pajak Pertambahan Nilai yang memberikan peluang pengaturan tentang jenis jenis barang yang tidak dikenakan PPN adalah sebagai berikut. 1. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumber jenisnya seperti minyak mentah (crude oil)gas bumi, pasir dan kerikil, bijih besi, bijih timah, dan bijih emas. 2. Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak seperti beras dan gabah, jagung sagu, kedelai, garam baik yang beryodium maupun yang tidak beryodium. 3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel,restoran, rumah makan, warung dan sejenisnya. Tidak dikenakannya hilah untuk menghind arkan pajak berganda karena telah ditetapkan sebagai objek pajak daerah 4. Uang, emas batàngan , dan surat-surat berharga. Jasa Kena Pajak Jasa Kena Pajak(JKP) adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan, yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPNNNN dan PPnBM. Batasan tersebut di atas mengandung makna bahwa semua jenis jasa dapat dikenakan pajak, kecuali ditetapkan sebaliknya. Pasa 4A ayat (3) Undang Undang PPN dan PPnBMtelah menetapkan jenis jasa yang tidak dikenal PPN yaitu jasa tertentu dalam kelompok jasa berikut. 1.Jasa Pelayanan Kesehatar Medik 2.Jasa Pelayanan Sosial 3.Jasa Pengiriman Surat dengan Prangko 4.Jasa Keuangan 5.Jasa Asuransi 6.Jasa Keagamaan

Answer 1

Berikut penjelasan mengenai Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) berdasarkan teks yang Anda berikan:**Barang Kena Pajak (BKP)**BKP didefinisikan sebagai barang berwujud (bergerak atau tidak bergerak) dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPN dan PPnBM. Syarat utamanya adalah:1. **Berwujud atau Tidak Berwujud:** BKP dapat berupa barang fisik (misalnya, mobil, pakaian) atau barang tidak berwujud seperti hak paten, merek dagang, dan hak cipta.2. **Dikenakan Pajak Berdasarkan UU PPN:** Keberadaan BKP dalam UU PPN menentukan kewajiban pajaknya. Proses pengolahan (fabrikasi) barang *tidak* menentukan statusnya sebagai BKP.**Penting:** Teks menyebutkan beberapa pengecualian BKP yang *tidak* dikenakan PPN berdasarkan Pasal 4A UU PPN, antara lain:* Hasil pertambangan/pengeboran langsung dari sumbernya (minyak mentah, gas bumi, pasir, bijih besi, dll.).* Barang kebutuhan pokok (beras, jagung, kedelai, garam, dll.).* Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, dll. (Pengecualian ini untuk menghindari pajak berganda karena sudah dikenakan pajak daerah).* Uang, emas batangan, dan surat berharga.**Jasa Kena Pajak (JKP)**JKP adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan perikatan atau perbuatan hukum yang menyediakan barang, fasilitas, kemudahan, atau hak untuk dipakai. Ini termasuk jasa yang dilakukan atas pesanan dan petunjuk pemesan, menggunakan bahan baku pemesan. Syarat utamanya adalah dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPN dan PPnBM.**Penting:** Hampir semua jenis jasa dapat dikenakan pajak, *kecuali* yang secara spesifik dikecualikan dalam Pasal 4A ayat (3) UU PPN dan PPnBM. Pengecualian tersebut meliputi:* Jasa pelayanan kesehatan medis.* Jasa pelayanan sosial.* Jasa pengiriman surat dengan perangko.* Jasa keuangan.* Jasa asuransi.* Jasa keagamaan.**Kesimpulan:**Definisi BKP dan JKP berfokus pada apakah barang atau jasa tersebut dikenakan pajak berdasarkan UU PPN dan PPnBM, bukan pada proses produksinya. Ada pengecualian spesifik yang tercantum dalam UU yang membebaskan beberapa jenis barang dan jasa dari PPN. Perlu merujuk pada UU PPN dan PPnBM yang berlaku untuk informasi yang lebih lengkap dan detail.

Pertanyaan

Solusi

Jawaban