Contoh soal untuk perhitungan Batas Maksimum Kredit Pajak untuk setiap Negara Contoh: PT. Diaswati memperoleh penghasilan neto dlm tahun 2021 sbb: Di negara A memperoleh penghasilan (laba) Rp 2.000.000.000 dengan tarif pajak 35% (Rp 700.000.000) Di Negara B memperoleh penghasilan (laba) Rp 1.000.000.000 dengan tarif pajak sebesar 20% (RP 200.000.000) Penghasilan usaha di Indonesia Rp 5.000 .000 .000 Peredaran bruto tahun 2021 Rp 40.000 .000 .000

1. Pajak yang harus dibayar di Negara A: Rp 700.000.0002. Pajak yang harus dibayar di Negara B: Rp 200.000.0003. Penghasilan usaha di Indonesia: Rp 5.000.000.0004. Peredaran bruto tahun 2021: Rp 40.000.000.000

1. Untuk menghitung pajak yang harus dibayar di Negara A, kita dapat mengalikan penghasilan (laba) dengan tarif pajak. Dalam hal ini, Rp 2.000.000.000 dikalikan dengan 35% menghasilkan Rp 700.000.000.2. Sama halnya dengan Negara B, penghasilan (laba) Rp 1.000.000.000 dikalikan dengan tarif pajak 20% menghasilkan Rp 200.000.000.3. Penghasilan usaha di Indonesia disebutkan langsung dalam soal, yaitu Rp 5.000.000.000.4. Peredaran bruto tahun 2021 juga disebutkan langsung dalam soal, yaitu Rp 40.000.000.000.Dengan demikian, PT. Diaswati memiliki kewajiban pajak di Negara A sebesar Rp 700.000.000 dan di Negara B sebesar Rp 200.000.000. Selain itu, mereka memiliki penghasilan usaha di Indonesia sebesar Rp 5.000.000.000 dan peredaran bruto tahun 2021 sebesar Rp 40.000.000.000.