5. Seperti dikutip dalam artikel tentang mekanisme penyelesaian pemberitaan berita buruk Hinca IP Panjaitan dan Amir Effendi Siregar menjelaskan dalam penegakan kebebasan pers: alasan " 1001'' undang-undang pers Lex Specialis masalah yang diakibatkan oleh laporan berita Mengatakan bahwa "UU Pers" adalah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana . ("KUHP"). Oleh karena itu, jika ada masalah terkai pemberitaan maka peraturan perundang-undanga l yang digunakan adalah "UU Berita " (Ditulis olel M.Rohwandi Zenka Firdaus . Mahasiswa justru Ilmu Komunikasi -Universitas Muhammadiyah Malang). Dari artikel diatas Salah satu dampak penyalahgunaan media massa adalah banyaknya pemberitaan yang sifatnya menyebarkan permusuhan (hate speech), yang harus dilakukan oleh kita sebagai masyarakat pengguna informasi adalah __ a. Ikut serta menyebarkan berita tersebut B . Memblokir situs tersebut C . Melaporkan situs atau media sosial tersebut D Melakukan cek and ricek kembali tentang kebenaran berita E . Melakukan pembatasan terhadap akses informasi media cetak media siaran maupun media online

D. Melakukan cek and ricek kembali tentang kebenaran berita

##Langkah 1Menurut artikel yang dikutip, salah satu dampak penyalahgunaan media massa adalah penyebaran permusuhan melalui hate speech. Sebagai masyarakat pengguna informasi, langkah yang tepat adalah merespons secara bijaksana untuk mengatasi masalah tersebut.##Langkah 2Pilihan A, B, dan E tidak sesuai dengan pendekatan yang bijaksana dalam menangani hate speech. Penyebaran berita tersebut akan memperburuk situasi, sementara pembatasan akses informasi tidak selalu merupakan solusi yang efektif.##Langkah 3Pilihan C, melaporkan situs atau media sosial tersebut, merupakan langkah yang lebih tepat. Ini dapat membantu mengidentifikasi dan menindaklanjuti penyebaran hate speech kepada otoritas yang berwenang.##Langkah 4Namun, langkah terbaik adalah pilihan D, melakukan cek dan ricek kembali tentang kebenaran berita. Ini penting untuk memastikan bahwa informasi yang disebarkan adalah fakta, bukan sekadar opini atau propaganda yang dapat memicu konflik dan permusuhan.#