3. Gerak Tubuh Menciptakan Tokoh 1. Deskripsikan bagaimana gerak tubuh dapat digunakan untuk menciptakan karakter dalam teater fisik . Berikan contoh spesifik dari karakter yang berbeda dan bagaimana gerakan mereka mencerminkan sifat -sifat karakter tersebut. 2. Analisis peran mimik dan ekspresi wajah dalam teater fisik. Bagaimana kedua elemen ini dapat memperkuat narasi tanpa menggunakan dialog?

1. Gerak tubuh dalam teater fisik digunakan untuk menciptakan karakter dengan cara mengekspresikan emosi, perasaan, dan karakteristik karakter tersebut melalui gerakan. Misalnya, karakter yang cerdas dan percaya diri mungkin memiliki gerakan yang tegas dan percaya diri, sedangkan karakter yang pemalu dan tidak percaya diri mungkin memiliki gerakan yang lebih halus dan terbatas.2. Mimik dan ekspresi wajah memainkan peran penting dalam teater fisik. Mereka dapat mengekspresikan emosi dan perasaan karakter tanpa perlu kata-kata. Misalnya, ekspresi wajah yang tegang dapat menunjukkan ketegangan atau kecemasan, sedangkan senyuman lembut dapat menunjukkan kebahagiaan atau kepuasan.

1. Teater fisik adalah bentuk teater yang menekankan pada gerakan tubuh sebagai media utama untuk menyampaikan cerita atau emosi. Dalam teater fisik, gerak tubuh digunakan untuk menciptakan karakter dengan cara mengekspresikan emosi, perasaan, dan karakteristik karakter tersebut melalui gerakan. Misalnya, karakter yang cerdas dan percaya diri mungkin memiliki gerakan yang tegas dan percaya diri, seperti langkah kaki yang percaya diri dan gerakan tangan yang tegas. Di sisi lain, karakter yang pemalu dan tidak percaya diri mungkin memiliki gerakan yang lebih halus dan terbatas, seperti langkah kaki yang terbatas dan gerakan tangan yang lembut.2. Mimik dan ekspresi wajah juga memainkan peran penting dalam teater fisik. Mereka dapat mengekspresikan emosi dan perasaan karakter tanpa perlu kata-kata. Misalnya, ekspresi wajah yang tegang dapat menunjukkan ketegangan atau kecemasan, sedangkan senyuman lembut dapat menunjukkan kebahagiaan atau kepuasan. Dengan demikian, mimik dan ekspresi wajah dapat memperkuat narasi tanpa menggunakan dialog.