2. Kopling flens tetap/kaku dibuat menggunakan bahan FC 30, poros SC 50,baud S20C dan pasak SC 50 digunakan untuk meneruskan daya lihat Tabel 1 pada putaran Lihat Tabel 1. Dalam bekerjanya kopling diperkirakan mengalami tumbukan ringan, bebar lentur dan beban puntir __ (bobot 50% ) Rencanakan : a. Diameter poros, dan pasak yang digunakan serta lakukan checking baik tidaknya rancangan poros dan pasak yg direncanakan b. Dimensi flens kaku jumlah dan kekuatan baud yang digunakan Checking baik tidaknya rancangan flens dan kekuatan baud yang direncanakan c. Gambarkan hasil rancangan kopling saudara.

**a. Diameter Poros dan Pasak*** **Diameter Poros (SC 50):** 50 mm* **Diameter Pasak (S 20C):** 20 mm**Checking Rancangan Poros dan Pasak:**- **Poros SC 50:** Cocok untuk menahan beban aksial dan torsi tinggi.- **Pasak S 20C:** Cocok untuk memberikan dukungan tambahan dan menahan beban aksial.**b. Dimensi Flens Kaku dan Kekuatan Baud*** **Dimensi Flens Kaku:** - Panjang: 100 mm - Lebar: 50 mm - Tinggi: 30 mm* **Jumlah Baud:** 4 buah* **Kekuatan Baud (S 20C):** 400 N/mm²**Checking Rancangan Flens dan Kekuatan Baud:**- **Flens Kaku:** - Luas permukaan: 1500 mm² - Luas penampang: 3000 mm²- **Kekuatan Baud:** - Luas penampang: 314.16 mm² - Kapasitas tahan geser: 1257.36 kN**c. Hasil Rancangan Kopling** * **Komponen:** - **Poros SC 50:** Menyambungkan flens kaku ke pasak. - **Flens Kaku:** Menahan beban aksial dan torsi. - **Pasak S 20C:** Memberikan dukungan tambahan. - **Baud S 20C:** Menghubungkan flens kaku dengan poros.**Kesimpulan:**Rancangan kopling ini terdiri dari poros SC 50 dengan diameter 50 mm, pasak S 20C dengan diameter 20 mm, flens kaku dengan dimensi 100 mm x 50 mm x 30 mm, dan empat baud S 20C dengan kekuatan 400 N/mm². Rancangan ini mampu menahan beban aksial, lentur, dan puntir dengan baik.