2. Coba Saudara jelaskan perbedaan Laporan Kos Produksi dengan menggunakan metode rata-rata dengan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO) dalam sebuah tabel (bukan m enyebutl <an definisi masing- masing).

Perbedaan Laporan Kos Produksi Metode Rata-Rata dan FIFO ditunjukkan dalam tabel berikut. Contoh ini mengasumsikan produksi 100 unit dengan data biaya yang berbeda untuk ilustrasi. Angka-angka ini bersifat hipotetis.| Item | Metode Rata-Rata | Metode FIFO ||--------------------------|-------------------------------------------------|-------------------------------------------------|| **Bahan Baku Awal** | Rp 1.000.000 (100 unit @ Rp 10.000/unit) | Rp 1.000.000 (100 unit @ Rp 10.000/unit) || **Bahan Baku Tambahan** | Rp 2.000.000 (100 unit @ Rp 20.000/unit) | Rp 2.000.000 (100 unit @ Rp 20.000/unit) || **Total Biaya Bahan Baku** | Rp 3.000.000 | Rp 3.000.000 || **Biaya Konversi** | Rp 1.500.000 (dibagi rata ke 100 unit) | Rp 1.500.000 (dibagi ke 100 unit) || **Total Biaya Produksi** | Rp 4.500.000 | Rp 4.500.000 || **HPP per unit (Rata-rata)** | Rp 45.000 (Rp 4.500.000 / 100 unit) | **HPP per unit (FIFO) bervariasi** || **HPP Unit Terjual (asumsi 80 unit terjual)** | Rp 3.600.000 (80 unit x Rp 45.000) | Rp 3.400.000 (lihat penjelasan di bawah) || **HPP Persediaan Akhir (20 unit)** | Rp 900.000 (20 unit x Rp 45.000) | Rp 1.100.000 (lihat penjelasan di bawah) |**Penjelasan Perbedaan:**Perbedaan utama terletak pada perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) per unit. Metode rata-rata menghitung HPP per unit dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi. Metode FIFO, sebaliknya, memperhitungkan urutan masuknya bahan baku. Jika biaya bahan baku berubah, HPP per unit akan berbeda untuk setiap unit yang diproduksi.**Contoh HPP FIFO (asumsi 80 unit terjual):*** 100 unit awal (Rp 10.000/unit) terjual 80 unit. HPP untuk 80 unit ini adalah Rp 800.000 (80 unit x Rp 10.000) + (80 unit x Rp 15.000 biaya konversi) = Rp 2.000.000* 20 unit berikutnya (Rp 20.000/unit) tidak terjual. HPP untuk 20 unit ini adalah Rp 400.000 (20 unit x Rp 20.000) + (20 unit x Rp 15.000 biaya konversi) = Rp 700.000* Total HPP untuk 80 unit terjual (FIFO) = Rp 2.000.000 + Rp 700.000 = Rp 2.700.000 (ini adalah contoh yang salah, karena biaya konversi tidak dihitung dengan FIFO)* **Perbaikan HPP FIFO (asumsi 80 unit terjual):** Karena biaya konversi dibagi rata, perhitungan yang benar adalah: HPP 80 unit pertama (Rp 10.000 + Rp 15.000) = Rp 25.000/unit * 80 unit = Rp 2.000.000. HPP 20 unit berikutnya (Rp 20.000 + Rp 15.000) = Rp 35.000/unit * 20 unit = Rp 700.000. HPP 80 unit terjual = Rp 2.000.000. HPP Persediaan Akhir = Rp 700.000. **Total HPP = Rp 2.700.000****Kesimpulan:**Metode FIFO memberikan gambaran yang lebih akurat tentang biaya produksi jika harga bahan baku berubah-ubah, sedangkan metode rata-rata lebih sederhana dalam perhitungan. Pilihan metode bergantung pada kebutuhan akurasi dan kompleksitas yang diinginkan dalam pelaporan. Contoh di atas menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam HPP per unit dan nilai persediaan akhir. Perlu diperhatikan bahwa contoh ini menyederhanakan beberapa aspek perhitungan biaya produksi.