10. Jelaskan Mengapa nbutilalkohol bereaksi dengan kecepatan berturut-turut HIgt HBrgt HCl (untuk membentuk n-butiklorida yang bersangkutan)

**Reaksi n-butilalkohol dengan asam halida berlangsung dengan kecepatan berturut-turut karena beberapa alasan:1. **Kekuatan Asam Halida:** HI lebih kuat dan lebih mudah melepaskan atom iodinnya.2. **Elektronegativitas:** Iodine kurang elektronegatif dibandingkan bromin dan klorin, sehingga lebih mudah diserang oleh nukleofil.3. **Stabilitas Intermediat:** Kompleks yang terbentuk dengan iodine lebih stabil.4. **Polarisabilitas:** Iodine lebih mudah terpolarisasi dibandingkan bromin dan klorin.Oleh karena itu, reaksi dengan HI berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan HBr dan HCl.

**Reaksi n-butilalkohol dengan asam halida (HI, HBr, HCl) untuk membentuk n-butilhalida adalah reaksi substitusi nukleofilik (SN1 atau SN2). Dalam reaksi ini, alkohol bereaksi dengan asam halida untuk menghasilkan alkil halida dan air. Kecepatan reaksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk jenis asam halida yang digunakan.1. **Sifat Asam Halida:** - Asam halida yang lebih kuat cenderung memiliki ikatan hidrogen-halogen yang lebih lemah, sehingga lebih mudah melepaskan halogen (F, Cl, Br, I). - Kekuatan asam halida meningkat dalam urutan: . Ini berarti HI lebih mudah melepaskan atom iodinnya dibandingkan dengan HBr dan HCl.2. **Kekuatan Elektronegatifan:** - Elektronegativitas halogen meningkat dari klorin ke iodin. Karena iodine kurang elektronegatif dibandingkan bromin dan klorin, ia lebih mudah diserang oleh nukleofil dalam reaksi SN1 atau SN2.3. **Stabilitas Melekatnya Halogen:** - Stabilitas kompleks intermediat juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Kompleks yang lebih stabil akan membentuk produk akhir lebih cepat. - Iodine lebih mudah membentuk kompleks stabil dengan n-butil, sehingga reaksi dengan HI lebih cepat dibandingkan dengan HBr dan HCl.4. **Polarisabilitas:** - Iodine memiliki lebih banyak elektron daripada bromin dan klorin, sehingga lebih mudah terpolarisasi dan diserang oleh nukleofil.**