3. Sejalan dengan perkembangar kehidupan modern menurut Anda apakah masalah-masalah intoleransi bisa merusak Pancasila? 4. Arus Globalisas i berpotensi mengancam kesatuan Bangsa Jelaskan.

**Ya, masalah intoleransi bisa merusak Pancasila. Intoleransi menghambat persatuan dan kesatuan yang menjadi salah satu sila dalam Pancasila. Ketidakmampuan untuk menerima perbedaan dapat memicu konflik dan perpecahan, yang pada akhirnya mengancam stabilitas dan keutuhan negara.**4. Arus globalisasi berpotensi mengancam kesatuan bangsa. Jelaskan.****Penjelasan:**Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang muncul dari pertukaran pandangan dunia, produk, ide, dan aspek-aspek budaya lainnya. Meskipun globalisasi membawa banyak manfaat seperti kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi, ia juga dapat mengancam kesatuan bangsa. Arus globalisasi dapat memperkuat pengaruh budaya asing, mengikis identitas nasional, dan menciptakan ketimpangan antara daerah yang berkembang pesat dengan yang tertinggal. Selain itu, dominasi budaya asing dapat mengurangi keberagaman budaya lokal yang merupakan kekayaan bangsa.**Jawaban:**Arus globalisasi berpotensi mengancam kesatuan bangsa karena dapat memperkuat pengaruh budaya asing, mengikis identitas nasional, dan menciptakan ketimpangan antara daerah yang berkembang pesat dengan yang tertinggal. Dominasi budaya asing dapat mengurangi keberagaman budaya lokal yang merupakan kekayaan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi bangsa untuk menjaga identitas dan nilai-nilai nasional di tengah arus globalisasi.

**Intoleransi adalah ketidakmauan untuk menerima atau menghormati perbedaan, baik itu dalam hal agama, etnis, budaya, atau pandangan politik. Di era modern, intoleransi dapat muncul karena berbagai faktor seperti radikalisme, polarisasi media, dan ketidaksetaraan sosial. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan, serta toleransi antarumat beragama dan suku bangsa. Intoleransi yang meningkat dapat mengancam nilai-nilai Pancasila dengan memicu konflik sosial dan merusak persatuan bangsa.**