Pertanyaan
6. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia mulai memasuki puncak musim kemarau pada Agustus 2023 Jika diakumulasikan, selama periode Januari-Agustus 2023 total luas area indikatif karhutla nasional sudah melampaui 250.000 hektare Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, yang menurut data KLHK total luas karhutla nasional sepanjang 2022 hanya 204.894 hektare. Berikut diagram kebakaran hutan yang dikeluarkan oleh KLHK. Masyarakat harus lebih pedul terhadap kelestarian dan keseimbangan hutan. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian hutan adalah sebagai berikut. 1) Menerapkan metode pertanian yang berkelanjutan 2) Patroli hutan yang dilakukan pada musim kemarau 3) Penanaman pohon secara masif dan proyek restorasi hutan 4) Program edukasi dan kampanye kesadaran pentingnya hutan 5) Sosialisasi dan penyuluhan bagi warga yang ingin membuka lahan hutan 6) Membuat aturan dan sanksi bagi warga yang menebang pohon secara ilegal Berdasarkan informasi dari KLHKKKKKH tersebut Indonesia menjadi negara rawan karhutla. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian hutan sesuai ilustrasi tersebut adalah __ A. 1,2, dan 3 B. 2,4, dan 5 C. 1,2,4 dan 5 D. 2,3,5, dan 6
Solusi
Jawaban
D
Penjelasan
Mengacu pada informasi yang disajikan, Indonesia menghadapi tantangan serius dalam mengelola dan menjaga kelestarian hutan, terutama dalam menghadapi musim kemarau dan meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Penyebutan luas area indikatif karhutla yang telah melampaui 250.000 hektare pada periode Januari-Agustus 2023, dibandingkan dengan total luas karhutla nasional sepanjang 2022 yang hanya 204.894 hektare, menunjukkan peningkatan yang signifikan dan membutuhkan tindakan segera. Upaya yang disarankan untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian hutan meliputi berbagai strategi, dari penerapan metode pertanian yang berkelanjutan, patroli hutan pada musim kemarau, penanaman pohon dan proyek restorasi, program edukasi dan kampanye kesadaran, sosialisasi dan penyuluhan bagi warga, hingga pembuatan aturan dan sanksi bagi aktivitas ilegal seperti penebangan pohon. Setiap upaya ini dirancang untuk mengatasi aspek tertentu dari masalah kelestarian hutan, baik itu melalui pencegahan, mitigasi, atau edukasi.