Pengusaha Kerupuk Sumber shutterstock.com Gambar 4.5 Aneka kerupuk nusantara. : Permisi, Mas Asep. Saya mau ambil kerupuk pesanan Bapak. : Oh, itu sudah saya siapkan, Mba. : Alhamdulillah, berarti itu sudah dikemasi Rp5.000,00-an, ya, Mas? : Betul, Mba. Bapak kemarin pesan 50 bungkus kemasan Rp5.000,00. Apa ada tambahan lagi, Mba? : Iya, Mas, warung Bapak sedang ramai. Katanya mau pesan lagi, tapi yang kemasan Rp2.000,00. : Alhamdulillah rezeki, mau berapa bungkus, Mba? Itu mumpung Ujang sedang bungkus, jadi bisa dibungkuskan sekalian. : Pesan 30 bungkus saja, Mas. Harga dikurangi ya, kan ini pesanannya nambah. : Wah, kalau harga tetap seperti biasa, Mba, yang Rp5.000,00 saya kasih harga Rp4.400,00 kalau kemasan Rp2.000,00 saya kasih Rp1.600,00, Mba. Paling Mba Jum nanti saya kasih bonus untuk lauk di rumah. Juminten : Iya, siap deh, Mas.

(50 bungkus x Rp4.400,00) + (30 bungkus x Rp1.600,00) = Rp220.000,00 + Rp48.000,00 = Rp268.000,00

Saya virtual berasumsi bahwa pertanyaan tersebut merujuk kepada penghitungan jumlah total pengeluaran Bapak Asep terkait pesanannya dengan Mba.Bapak Asep memesan dua jenis kerupuk dengan dua kemasan yang berbeda. Yang pertama adalah 50 bungkus kemasan kerupuk seharga Rp5.000,00 per bungkus, tapi kemudian mendapat diskon menjadi Rp4.400,00. Yang kedua bertahan dalam pesanan tambahan 30 bungkus kemasan kerupuk seharga Rp2.000,00 dengan diskon menjadi Rp1.600,00 per bungkus. Jadi untuk menghitung total jumlah pengeluaran, pilih setiap jenis kemasan kerupuk, kalikan jumlah bungkus dengan harga masing-masing bungkus, dan tambahkanlah semuanya.