Uraian 1. Mengapa pendidikan demokrasi begitu penting dalam menumbuh kan sikap demokra tis warga negara? 2. Bacalah informasi berikut! Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah usai dilakukan di kompleks parlemen pada 1 Oktober 2019. Total terdapat 575 anggota DPR yang dilantik . Menurut penelitian forum masyaral <at peduli parlemen indonesia (Formappi), dari 575 anggota DPI R tersebut 458 orang laki-laki dan 117 orang perempuan. Analisislah informasi tersebut dengan nilai- nilai demokrasi sesuai UUD NRI Tahun 1945!

1. Pendidikan demokrasi sangat penting dalam menumbuhkan sikap demokratis warga negara karena melalui pendidikan demokrasi, warga negara dapat memahami hak dan kewajiban mereka dalam sistem demokrasi, serta memahami pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi.2. Informasi tersebut menunjukkan bahwa dalam pelantikan anggota DPR, terdapat ketidaksetaraan gender dengan jumlah anggota perempuan yang jauh lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam UUD NRI Tahun 1945 yang menekankan pada kesetaraan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan.

1. Pendidikan demokrasi merupakan salah satu instrumen penting dalam membentuk karakter warga negara yang demokratis. Melalui pendidikan demokrasi, warga negara diajarkan tentang prinsip-prinsip demokrasi, seperti kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, warga negara akan lebih cenderung untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi, seperti pemilihan umum, dan akan lebih menghargai hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara.2. Informasi tentang pelantikan anggota DPR menunjukkan bahwa dari 575 anggota yang dilantik, hanya 117 orang yang perempuan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender dalam proses pemilihan anggota DPR. Meskipun UUD NRI Tahun 1945 menekankan pada kesetaraan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan, namun dalam praktiknya, masih terdapat ketidaksetaraan, terutama dalam representasi perempuan di lembaga legislatif. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada hambatan dalam mewujudkan prinsip kesetaraan gender dalam sistem demokrasi di Indonesia.