Perhatikan informasi berikut! Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor I Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KP K) ditandatangani Presiden Jokowi pada 18 Februari 2015 . Perppu ini terbit setelah terjadi kekosongan pimpinan KPK. Sumber:https/rakurat co/id-49685-read-tiga tahunjadi presiden-ini-empat perppu-yang diteken-jokowi. diakses 25 Mei 2023 Jelaskan konsekuensi jika peraturan pada informasi tersebut tidak mendapat

**Jika Perppu Nomor 1 Tahun 2015 tentang perubahan atas UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK tidak mendapat persetujuan dari DPR, maka peraturan tersebut akan kehilangan kekuatan hukum yang mengikat, menimbulkan ketidakpastian hukum, menghambat proses pemberantasan korupsi, memicu kembali proses legislasi, dan berpotensi menimbulkan masalah operasional di KPK serta isu terkait transparansi dan akuntabilitas dalam proses pembuatan undang-undang.

**Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2015 mengenai perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalahasi yang dikeluarkan untuk mengatasi kekosongan pimpinan KPK. Perppu ini ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 18 Februari 2015.Jika Perppu ini tidak mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam jangka waktu yang dit maka beberapa konsekuensi dapat terjadi:1. **Kekuatan Hukum:** Perppu yang tidak disahkan menjadi undang-undang oleh DPR akan kehilangan kekuatan hukum yang mengikat. Ini berarti bahwa regulasi tersebut tidak akan memiliki kekuatan hukum yang sah jika dibandingkan dengan undang-undang yang telah disahkan.2. **Ketidakpastian Hukum:** Keterlambatan dalam persetujuan Perppu dapat menimbulkan ketidakpastian hukum di kalangan masyarakat dan aparat penegak hukum. Hal ini bisa menghambat proses pemberantasan korupsi yang diatur dalam peraturan tersebut.3. **Proses Legislatif:** Penolakan atau keterlambatan persetujuan dari DPR dapat memicu kembali proses legislasi, di mana peraturan tersebut harus dibahas kembali oleh komite terkait di DPR. Ini bisa menambah waktu yang dibutuhkan untuk mengesahkan peraturan tersebut.4. **Dampak Operasional KPK:** Kekosongan pimpinan KPK yang diatasi oleh Perppu ini bisa kembali menimbulkan masalah operasional dalam komisi tersebut, yang mungkin memerlukan intervensi atau solusi sementara lainnya hingga peraturan tersebut disahkan.5. **Transparansi dan Akuntabilitas:** Tidak adanya persetujuan yang tepat waktu dapat menimbulkan isu terkait transparansi dan akuntabilitas dalam proses pembuatan undang-undang, yang bisa berdampak pada citra pemerintah dan KPK.**2.