Berikut merupakan tata cara dalam menentukar arbiter adalah __ 1) Melalui klausula 2) Kesepakatan para pihak 3) Dipilih oleh lembaga arbitrase

Tata cara menentukan arbiter adalah:1) **Melalui klausula arbitrase:** Dalam perjanjian yang memuat klausula arbitrase, cara penunjukan arbiter biasanya sudah diatur di dalam klausula tersebut. Klausula ini bisa menentukan jumlah arbiter, cara pemilihannya (misalnya, masing-masing pihak menunjuk satu arbiter, dan kedua arbiter tersebut memilih arbiter ketiga), dan kriteria yang harus dipenuhi oleh arbiter.2) **Kesepakatan para pihak:** Jika perjanjian tidak memuat klausula arbitrase, atau klausula tersebut tidak mengatur secara rinci penunjukan arbiter, maka para pihak dapat sepakat untuk menentukan arbiter secara bersama-sama. Kesepakatan ini bisa dilakukan secara tertulis maupun lisan, namun sebaiknya dibuat secara tertulis untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.3) **Dipilih oleh lembaga arbitrase:** Jika para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan dalam penunjukan arbiter, maka mereka dapat meminta lembaga arbitrase yang berwenang untuk menunjuk arbiter. Lembaga arbitrase biasanya memiliki prosedur dan mekanisme sendiri untuk memilih arbiter yang netral dan independen. Lembaga arbitrase akan mempertimbangkan keahlian dan pengalaman arbiter yang relevan dengan sengketa yang akan diadili.Ketiga cara di atas merupakan cara yang sah dan umum digunakan dalam menentukan arbiter. Penting untuk diingat bahwa arbiter yang dipilih harus memenuhi syarat netralitas dan independensi agar proses arbitrase dapat berjalan adil dan objektif.