2. Apa makna filosofis dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika! __ Jawab: __ Bagaimana antara agama Hindu Siwa dan agama Buddha Mahayana pada masa Kerajaan Majapahit dijelaskan dalam Kitab Sutasoma? Jawab: __ Garuda Pancasila? 4. Bagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika diimplementasikar dalam lambang Negara Indonesia, Jawab: __ 5. Apa fungsi mendasar dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)? Jawab: __

**2. Apa makna filosofis dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika!****Jawaban:**Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Makna filosofisnya adalah menggambarkan keberagaman suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia yang bersatu dalam satu kesatuan bangsa. Ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan yang ada.**3. Bagaimana antara agama Hindu Siwa dan agama Buddha Mahayana pada masa Kerajaan Majapahit dijelaskan dalam Kitab Sutasoma?****Jawaban:**Dalam Kitab Sutasoma, dikisahkan bahwa Raja Sutasoma memerintahkan untuk membangun sebuah candi Siwa dan sebuah vihara Buddha di kedua ujung negeri. Ini menunjukkan toleransi dan kerukunan antara agama Hindu Siwa dan agama Buddha Mahayana pada masa Kerajaan Majapahit. Kedua agama ini hidup berdampingan dan saling menghormati, mencerminkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.**4. Bagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika diimplementasikan dalam lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila?****Jawaban:**Dalam lambang negara Garuda Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika diwujudkan melalui perisai yang dipegang oleh Garuda. Perisai tersebut memiliki gambar bintang, padi, kapas, rantai, dan kepala banteng yang melambangkan lima sila Pancasila. Setiap elemen ini mewakili keberagaman yang ada di Indonesia, namun semuanya bersatu dalam satu kesatuan negara.**5. Apa fungsi mendasar dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)?****Jawaban:**Fungsi mendasar dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika bagi NKRI adalah untuk mempromosikan persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman. Semboyan ini menjadi landasan ideologis untuk mengatasi segala bentuk perpecahan dan diskriminasi, serta mendorong toleransi dan kerukunan antarwarga negara. Ini penting untuk menjaga stabilitas dan keutuhan wilayah Indonesia.