Pertanyaan 4 dari 15 Bu Rina sebagai kepala sekolah menemukan berbagai masalah operasional, seperti absensi siswa sering terlambat diproses laporan evaluas tidak selesai tepat waktu, dan kegiatan sekolah yang sering terlambat karena kelas atau aula belum siap . Setelah mengevaluasi, Bu Rina menyadari masalah ini dikarenakan kurangnya koordinasi antara guru dan tenaga kependidikan (tendik). Guru merasa terbeban tugas administratif sementara tendik tidak mendapat arahan yang jelas terutama terkait persiapan ruang dan pengelolaan data absensi. Bu Rina juga melihat guru dan tendik cenderung bekerja terpisah dan jarang berkomunikasi yang menyebabkar banyak tugas tidak terselesaikan dengan baik. Apa langkah yang dapat diambil Bu Rina dalam situasi tersebut? Menegaskan kepada para guru dan tendik mengenai tanggung jawab dan kedisiplinar menjalankan tugas agar semua fokus dan mengurangi keterlambatan operasional. Mengadakan rapat rutin antara guru dan tendik untuk membahas tugas yang belum terselesaikan, serta mengarahkan mereka agar saling berdiskusi dan mencari solusi Berdiskusi secara terpisah dengan guru dan tendik untuk mengidentifikas hambatar komunikasi dan menggali akar permasalahan yang menyebabkar kurangnya koordinasi. Menetapkar struktur pembagian tugas yang lebir jelas dan mengatur mekanisme monitoring untuk memastikan setiap tugas terselesaikan tepat waktu

Situasi yang dihadapi Bu Rina membutuhkan pendekatan multi-faceted. Menegaskan tanggung jawab dan kedisiplinan saja (opsi 1) tidak cukup efektif karena tidak mengatasi akar masalah yaitu kurangnya koordinasi dan komunikasi. Berdiskusi terpisah (opsi 3) bisa memberikan wawasan, tetapi tidak cukup untuk membangun solusi kolaboratif yang dibutuhkan. Menetapkan struktur tugas dan monitoring (opsi 4) penting, tetapi tanpa komunikasi dan kolaborasi yang baik, implementasinya akan sulit.Oleh karena itu, langkah terbaik yang dapat diambil Bu Rina adalah **Mengadakan rapat rutin antara guru dan tendik untuk membahas tugas yang belum terselesaikan, serta mengarahkan mereka agar saling berdiskusi dan mencari solusi (opsi 2)**.Alasannya:* **Membangun Komunikasi dan Kolaborasi:** Rapat rutin menciptakan platform untuk komunikasi terbuka antara guru dan tendik. Mereka dapat saling berbagi informasi, kendala, dan solusi. Ini mengatasi akar masalah kurangnya koordinasi dan komunikasi.* **Pemecahan Masalah Kolaboratif:** Dengan membahas tugas yang belum terselesaikan secara bersama-sama, solusi dapat ditemukan secara kolektif. Guru dan tendik dapat saling membantu dan berbagi beban kerja.* **Penguatan Rasa Kebersamaan:** Rapat rutin mendorong rasa kebersamaan dan saling pengertian antara guru dan tendik. Ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.* **Identifikasi Hambatan:** Selama rapat, hambatan komunikasi dan akar permasalahan dapat diidentifikasi secara alami. Ini akan memberikan informasi berharga untuk perbaikan selanjutnya.Meskipun opsi 4 (struktur tugas dan monitoring) penting, opsi 2 merupakan langkah awal yang krusial untuk membangun fondasi kolaborasi yang kuat. Setelah komunikasi dan kolaborasi terbangun dengan baik, implementasi struktur tugas dan monitoring akan jauh lebih efektif. Opsi 2 menangani akar masalah, sementara opsi 4 menangani gejalanya.