2. PT PERMATA membeli mesin baru seharga Rp.165.000.000 ditaksir umur ekonomis 4th dengan nilai residu Rp15.000.000 Manajemen perusahaan menginginkan data pembanding perhitungan depresiasi setiap tahun dengan menggunakan metode depresiasi yang lain. a. Buatlah tabel depresiasi dan akumulasi depresiasi menggunakan metode garis lurus , jumlah angka tahun dan saldo menurun __ b. Tentukan depresiasi selama 4th, Apabila perusahaan menggunakan metode satuan produksi dengan menghasilkan produk sebanyak: Tahun 1:15.000unit Tahun 2:20.000unit Tahun 3; 25.000 unit Tahun 4: 30.000 unit

Berikut perhitungan depresiasi untuk mesin PT PERMATA dengan tiga metode berbeda, serta perhitungan menggunakan metode satuan produksi.**Data Awal:*** Harga Perolehan: Rp 165.000.000* Umur Ekonomis: 4 tahun* Nilai Residu: Rp 15.000.000**a. Perhitungan Depresiasi dengan Tiga Metode:****1. Metode Garis Lurus:*** Depresiasi Tahunan = (Harga Perolehan - Nilai Residu) / Umur Ekonomis* Depresiasi Tahunan = (Rp 165.000.000 - Rp 15.000.000) / 4 tahun = Rp 37.500.000/tahun| Tahun | Depresiasi Tahunan | Akumulasi Depresiasi | Buku Nilai Akhir Tahun ||---|---|---|---|| 1 | Rp 37.500.000 | Rp 37.500.000 | Rp 127.500.000 || 2 | Rp 37.500.000 | Rp 75.000.000 | Rp 90.000.000 || 3 | Rp 37.500.000 | Rp 112.500.000 | Rp 52.500.000 || 4 | Rp 37.500.000 | Rp 150.000.000 | Rp 15.000.000 |**2. Metode Jumlah Angka Tahun:*** Penyebut = Jumlah angka tahun (1+2+3+4 = 10)* Depresiasi Tahun ke-n = (Harga Perolehan - Nilai Residu) x (Umur Sisa/Penyebut)| Tahun | Umur Sisa | Depresiasi Tahunan | Akumulasi Depresiasi | Buku Nilai Akhir Tahun ||---|---|---|---|---|| 1 | 4 | (Rp 150.000.000) x (4/10) = Rp 60.000.000 | Rp 60.000.000 | Rp 105.000.000 || 2 | 3 | (Rp 150.000.000) x (3/10) = Rp 45.000.000 | Rp 105.000.000 | Rp 60.000.000 || 3 | 2 | (Rp 150.000.000) x (2/10) = Rp 30.000.000 | Rp 135.000.000 | Rp 30.000.000 || 4 | 1 | (Rp 150.000.000) x (1/10) = Rp 15.000.000 | Rp 150.000.000 | Rp 15.000.000 |**3. Metode Saldo Menurun (Double Declining Balance):*** Persentase Depresiasi = (1 / Umur Ekonomis) x 2 = (1/4) x 2 = 50%* Depresiasi Tahun ke-n = Buku Nilai Awal Tahun ke-n x Persentase Depresiasi| Tahun | Buku Nilai Awal Tahun | Depresiasi Tahunan | Akumulasi Depresiasi | Buku Nilai Akhir Tahun ||---|---|---|---|---|| 1 | Rp 165.000.000 | Rp 82.500.000 (Rp 165.000.000 x 50%) | Rp 82.500.000 | Rp 82.500.000 || 2 | Rp 82.500.000 | Rp 41.250.000 (Rp 82.500.000 x 50%) | Rp 123.750.000 | Rp 41.250.000 || 3 | Rp 41.250.000 | Rp 20.625.000 (Rp 41.250.000 x 50%) | Rp 144.375.000 | Rp 20.625.000 || 4 | Rp 20.625.000 | Rp 5.625.000 (untuk mencapai nilai residu Rp 15.000.000) | Rp 150.000.000 | Rp 15.000.000 |**b. Perhitungan Depresiasi Metode Satuan Produksi:*** Total Unit yang Dihasilkan = 15.000 + 20.000 + 25.000 + 30.000 = 90.000 unit* Depresiasi per Unit = (Harga Perolehan - Nilai Residu) / Total Unit = (Rp 150.000.000) / 90.000 unit = Rp 1.666,67/unit (dibulatkan)| Tahun | Unit Dihasilkan | Depresiasi Tahunan | Akumulasi Depresiasi | Buku Nilai Akhir Tahun ||---|---|---|---|---|| 1 | 15.000 | Rp 25.000.000 (15.000 x Rp 1.666,67) | Rp 25.000.000 | Rp 140.000.000 || 2 | 20.000 | Rp 33.333.33 (20.000 x Rp 1.666,67) | Rp 58.333.33 | Rp 131.666.67 || 3 | 25.000 | Rp 41.666.67 (25.000 x Rp 1.666,67) | Rp 100.000.00 | Rp 118.333.33 || 4 | 30.000 | Rp 50.000.00 (30.000 x Rp 1.666,67) | Rp 150.000.00 | Rp 65.000.00 |**Catatan:** Perbedaan kecil pada angka akhir disebabkan pembulatan pada perhitungan depresiasi per unit. Metode saldo menurun mengharuskan penyesuaian pada tahun terakhir untuk memastikan nilai residu tercapai. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan.