Di era digital dan globalisasi ini, budaya tinggi sering kali dianggap sebagai sesuatu yang eksklusif dan terpisah dari kehidupan sehan-hari, sementara budaya populer semakin mendominasi media dan kehidupan sosial. Berdasarkan pemahaman Anda tentang hakikat kebudayaan diskusikan mengapa pemisahan antara budaya tinggi dan budaya poputer tidak lagi relevan dalam masyarakat modern Berikan contoh nyata bagaimena keduanya dapat berinteraksi dan saling mempengaruhil Selain itu, kritsi apakah dominasi budaya populer dapat mengikis nilai-nilai yang dianggap sebagai bagian dari budaya tinggi ataujustru menciptakan ruang baru untuk ekspresi budaya yang lebih inklusif langan lupa cantumkan sumber referensinya ya!

Pemisahan antara budaya tinggi dan budaya populer tidak lagi relevan dalam masyarakat modern karena keduanya saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Contoh nyata adalah bagaimana seni tradisional seperti batik di Indonesia dapat diadaptasi dalam desain pakaian modern. Dominasi budaya populer dapat mengikis nilai-nilai budaya tinggi jika masyarakat lebih memilih untuk mengikuti tren populer daripada mempertahankan tradisi. Namun, di sisi lain, dominasi budaya populer juga dapat menciptakan ruang baru untuk ekspresi budaya yang lebih inklusif, di mana budaya tinggi dan populer dapat saling melengkapi. Sumber referensi: [Sumber belum disebutkan dalam pertanyaan]

Pertanyaan ini berkaitan dengan pemahaman tentang hakikat kebudayaan dan bagaimana budaya tinggi dan budaya populer berinteraksi dalam masyarakat modern. Budaya tinggi biasanya merujuk pada kebudayaan yang dianggap memiliki nilai estetika atau intelektual yang tinggi, seperti seni, sastra, dan musik klasik. Sementara budaya populer merujuk pada kebudayaan yang luas diterima dan diikuti oleh masyarakat luas, seperti musik pop, film, dan mode. Dalam era digital dan globalisasi, batasan antara kedua jenis budaya ini menjadi semakin kabur. Hal ini karena akses informasi yang mudah dan cepat memungkinkan masyarakat untuk terpapar dengan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai belahan dunia. Sebagai contoh, seni tradisional seperti batik di Indonesia dapat diadaptasi dalam desain pakaian modern, menunjukkan bagaimana budaya tinggi dan populer dapat saling berinteraksi. Namun, dominasi budaya populer juga memiliki potensi untuk mengikis nilai-nilai budaya tinggi jika masyarakat lebih memilih untuk mengikuti tren populer daripada mempertahankan tradisi. Di sisi lain, dominasi budaya populer juga dapat menciptakan ruang baru untuk ekspresi budaya yang lebih inklusif, di mana budaya tinggi dan populer dapat saling melengkapi.