lebih khusus menges ampingkan 1. Peraturan sus mengesa mpingkan peraturan perundang -undangan yang merupakan salah satu hal harus diperhatikan dalam penyusunan muatan peraturan perundang- undangan sesuai dengan asas __ A. lexposterior derogat lex priori B. lex superior derogat lex inferiori C. lex generali derogat lex superior D. lex specialis derogat lex generali 2. Perhatikan pernyataan- pernyataan berikut. (1) Pencabutan pasal yang terdapat dalam sebuah undang -undang ditetapkan melalui peraturan presiden. (2) Peraturan daerah provinsi menjadi peraturan perundang -undangan yang mengatur pelaksanaan peraturan pemerintah. (3) Segala jenis peraturan perundang-undangan yang dibuat harus tangan dan tidak boleh Tahun 1945 bertentangan dengan Uungka (4) Uji hkaman yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi adalah menguji kesesuaian antari Sebuah undang-undang terhadap UUD NR! Tahun 1945 (5) Perubahan muatan mater yang terjadi dalam paratura pemerintah tidak memengaru muatan materi yang terdap dalam undang-undang. Pernyataan-pernyataan yar merupakan wujud pelaksana: komitmen untuk menerapk peraturan undangan Indonesia ditunjukkan oleh nom __ A. (1). (2), dan (3) B. (1), (3), dan (4) C. (2), (3), dan (5) D. (3), (4)dan (5)

Berikut analisis dan jawaban untuk pertanyaan Anda:**Pertanyaan 1:**Pertanyaan ini membahas asas hukum yang mengatur tentang penyusunan peraturan perundang-undangan, khususnya mengenai pengesampingan peraturan yang lebih lama oleh peraturan yang lebih baru atau lebih spesifik. Jawaban yang tepat adalah **D. lex specialis derogat lex generali**.* **Lex specialis derogat lex generali** berarti hukum khusus mengesampingkan hukum umum. Jika ada dua peraturan yang saling bertentangan, peraturan yang lebih spesifik (lex specialis) akan berlaku dan mengesampingkan peraturan yang lebih umum (lex generali).Pilihan lainnya salah karena:* **A. lex posterior derogat lex priori:** Hukum yang lebih baru mengesampingkan hukum yang lebih lama. Ini benar, tetapi tidak spesifik menjelaskan situasi dimana hukum khusus dan umum bertentangan.* **B. lex superior derogat lex inferiori:** Hukum yang lebih tinggi derajatnya mengesampingkan hukum yang lebih rendah derajatnya (misalnya, UU mengesampingkan Perda). Ini juga benar, tetapi tidak membahas konflik antara hukum umum dan khusus.* **C. lex generali derogat lex superior:** Hukum umum mengesampingkan hukum yang lebih tinggi. Ini salah secara prinsip hukum.**Pertanyaan 2:**Pertanyaan ini menanyakan pernyataan yang menunjukkan komitmen terhadap penerapan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Mari kita analisis setiap pernyataan:* **(1) Pencabutan pasal yang terdapat dalam sebuah undang-undang ditetapkan melalui peraturan presiden.** **SALAH**. Pencabutan pasal dalam UU biasanya dilakukan melalui UU perubahan, bukan Perpres. Perpres hanya dapat mengatur hal-hal yang didelegasikan oleh UU.* **(2) Peraturan daerah provinsi menjadi peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaan peraturan pemerintah.** **BENAR**. Perda Provinsi dapat mengatur pelaksanaan Perpu di tingkat provinsi.* **(3) Segala jenis peraturan perundang-undangan yang dibuat bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak boleh berlaku.** **BENAR**. Ini merupakan prinsip dasar hukum di Indonesia, bahwa semua peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan UUD 1945.* **(4) Uji materiil yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi adalah menguji kesesuaian antara sebuah undang-undang terhadap UUD NRI Tahun 1945.** **BENAR**. Ini adalah fungsi utama Mahkamah Konstitusi.* **(5) Perubahan muatan materi yang terjadi dalam peraturan pemerintah tidak memengaruhi muatan materi yang terdapat dalam undang-undang.** **BENAR**. Peraturan Pemerintah (PP) merupakan peraturan pelaksanaan UU, sehingga perubahan PP tidak boleh mengubah substansi UU.Berdasarkan analisis di atas, pernyataan yang benar dan menunjukkan komitmen terhadap penerapan peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah (2), (3), dan (5). Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah **C. (2), (3), dan (5)**.