Pertanyaan

II Siapa saja tokoh pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila? Jelaskan apa pengertian Pancasila sebagai Staatfundamentalnorm ! Jelaskan arti konsep negara kesatuan dengan sistem desentralisasi ?

Solusi

Terverifikasi Ahli
4.7 (97 Suara)
Vrishank profesional ยท Tutor selama 6 tahun

Jawaban

**1. Tokoh Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Pancasila:**Tokoh pendiri negara Indonesia yang berperan penting dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila antara lain:- **Soekarno:** Presiden pertama Indonesia yang pertama kali memperkenalkan konsep Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945.- **Mohammad Hatta:** Wakil presiden pertama Indonesia yang turut serta dalam perumusan Pancasila.- **Bung Karno (Soekarno):** Pemimpin pergerakan kemerdekaan dan tokoh utama dalam penetapan Pancasila.- **Ki Hajar Dewantara:** Tokoh pendidikan yang juga memberikan kontribusi dalam perumusan Pancasila.- **Muhammad Yamin:** Tokoh yang mengusulkan lima asas dasar negara yang kemudian menjadi dasar Pancasila.**2. Pengertian Pancasila sebagai Staatfundamentalnorm:**Pancasila sebagai **Staatfundamentalnorm** berarti bahwa Pancasila merupakan norma dasar atau prinsip fundamental yang menjadi landasan utama dalam kehidupan bernegara di Indonesia. Sebagai Staatfundamentalnorm, Pancasila memiliki fungsi sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara yang mencakup nilai-nilai moral, etika, dan hukum yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh elemen bangsa. Pancasila menjadi dasar filosofis dan ideologis negara yang mengatur segala aspek kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan negara.**3. Arti Konsep Negara Kesatuan dengan Sistem Desentralisasi:**Konsep **negara kesatuan** dengan sistem **desentralisasi** berarti bahwa meskipun Indonesia adalah satu kesatuan nasional, kekuasaan pemerintahan tidak sepenuhnya terpusat di tingkat pusat, tetapi sebagian didelegasikan kepada pemerintah daerah. Dalam sistem desentralisasi, pemerintah pusat memberikan otonomi kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta memberdayakan masyarakat daerah melalui partisipasi aktif dalam proses pembangunan.