8. Menurut saudara apakah sistem ekonomi kapitalis sudah mulai masuk di Indonesia? Uraikan pendapat saudara tentang faktor-faktor yang mendukung peluang kapitalisasi di Negara Sedang Berkembang! 9. Soal Studi Kasus:Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan Stabilitas ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonom yang berkelanjutan, mengelola risiko sistemik, dan memastikan kepercayaan publik terhadap institusi keuangan. Pada tahun 2023, Bank Indonesia (Bl) Otoritas Jasa Keuangan (OJK)dan pemerintah bekerja sama untuk mengantisipasi potensi risiko yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan. Beberapa isu utama yang dihadapi adalah: 1. Ketidakpastian global, seperti kenaikan suku bunga di negara maju, konflik geopolitik,dan inflasi global. 2. Ketergantungan pada pembiayaan eksternal, di mana fluktuasi nilai tukar dapat memengaruhi kemampuan pembayaran utang dalam mata uang asing. 3. Tingkat kredit bermasalah (NPL) L) yang meningkat di beberapa sektor seperti perbankan kecil dan menengah, terutama pasca-pandemi COVID-19. 4. Perkembangan teknologi finansial (fintech) yang mempercepat digitalisasi keuangan, tetapi juga membawa risiko baru seperti serangan siber dan pengelolaan data Pada paruh kedua 2023,pemerintah meluncurkan beberapa kebijakan: BI menurunkan suku bunga acuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. OJK memperketat pengawasan terhadap perbankan dan perusahaan fintech. Pemerintah meluncurkan stimulus fiskal untuk memperkuat daya beli masyarakat. Namun, tantangan tetap ada Laporan terakhir menunjukkan volatilitas di pasar saham meningkat, sementara arus modal asing mulai keluar dari pasar obligasi. Selain itu, beberapa bank kecil mengalami kesulitan likuiditas akibat kenaikan kredit bermasalah Pertanyaan a. Jelaskan bagaimana ketidakpastian global dapat memengaruhi stabilitas sistem keuangan di Indonesia. b. Apa risiko utama yang muncul dari ketergantungan pada pembiayaan eksternal? c. Evaluasi efektivitas kebijakan moneter BI dalam menjaga stabilitas keuangan pada situasi di atas. d. Bagaimana peran OJK dalam mengatasi risiko dari perkembangan fintech? e. Berdasarkan kasus di atas, berikan rekomendasi untuk meningkatkan stabilitas sistem keuangan Indonesia. Jelaskan alasan di balik rekomendasi Anda. f. Jika Anda adalah seorang ekonom di Kementerian Keuangan, bagaimana Anda akan merancang kebijakan untuk menarik kembali arus modal asing ke Indonesia? 9. Apakah menurut Anda stimulus fiskal efektif dalam mengurangi risiko ketidakstabilan ekonomi? Jelaskan pandangan Anda.

**8. Menurut saudara apakah sistem ekonomi kapitalis sudah mulai masuk di Indonesia? Uraikan pendapat saudara tentang faktor-faktor yang mendukung peluang kapitalisasi di Negara Sedang Berkembang!**Ya, sistem ekonomi kapitalis sudah mulai masuk di Indonesia. Beberapa faktor yang mendukung peluang kapitalisasi di negara sedang berkembang seperti Indonesia antara lain:1. **Reformasi Ekonomi:** Pemerintah telah melakukan berbagai reformasi ekonomi yang membuka peluang bagi sektor swasta untuk berinvestasi, seperti liberalisasi perdagangan dan investasi asing.2. **Kebijakan Pemerintah:** Pemerintah memberikan insentif bagi investor asing melalui kebijakan pajak dan subsidi, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif.3. **Pertumbuhan Ekonomi:** Pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dan tingkat inflasi yang terkendali membuat Indonesia menjadi destinasi investasi yang menarik.4. **Sumber Daya Alam:** Kekayaan sumber daya alam yang melimpah memberikan peluang besar bagi sektor ekstraktif dan industri pengolahan.5. **Pasar Konsumen:** Pertumbuhan populasi dan peningkatan daya beli masyarakat menciptakan pasar konsumen yang besar bagi produk dan jasa.**9. Soal Studi Kasus: Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia****a. Jelaskan bagaimana ketidakpastian global dapat memengaruhi stabilitas sistem keuangan di Indonesia.**Ketidakpastian global, seperti kenaikan suku bunga di negara maju, konflik geopolitik, dan inflasi global, dapat memengaruhi stabilitas sistem keuangan di Indonesia melalui beberapa cara:1. **Fluktuasi Nilai Tukar:** Ketidakpastian global dapat menyebabkan fluktuasi nilai tukar mata uang asing, yang berdampak pada nilai tukar rupiah dan kemampuan pembayaran utang dalam mata uang asing.2. **Investasi Asing:** Kenaikan suku bunga di negara maju dapat menarik investasi asing keluar dari Indonesia, yang berdampak pada pasokan modal dan tingkat investasi di dalam negeri.3. **Risiko Kredit:** Ketidakpastian global dapat meningkatkan risiko kredit, karena perusahaan dan individu mungkin lebih berhati-hati dalam mengambil pinjaman atau memberikan kredit.**b. Apa risiko utama yang muncul dari ketergantungan pada pembiayaan eksternal?**Risiko utama yang muncul dari ketergantungan pada pembiayaan eksternal antara lain:1. **Vulnerabilitas Terhadap Fluktuasi Nilai Tukar:** Fluktuasi nilai tukar mata uang asing dapat memengaruhi nilai riil pembiayaan eksternal dan kemampuan pembayaran utang.2. **Keterbatasan Akses:** Ketergantungan pada pembiayaan eksternal dapat membatasi akses ke modal domestik, yang penting untuk pembangunan ekonomi.3. **Risiko Likuiditas:** Perusahaan dan pemerintah mungkin menghadapi kesulitan likuiditas jika terjadi penarikan modal asing secara tiba-tiba.**c. Evaluasi efektivitas kebijakan moneter BI dalam menjaga stabilitas keuangan pada situasi di atas.**Kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dalam menurunkan suku bunga acuan bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan memperbesar daya beli masyarakat. Namun, efektivitasnya tergantung pada seberapa baik kebijakan tersebut dapat mengatasi ketidakpastian global dan risiko domestik, seperti kredit bermasalah. Penurunan suku bunga dapat meredakan beban pinjaman, tetapi juga harus diimbangi dengan pengawasan yang ketat terhadap risiko kredit.**d. Bagaimana peran OJK dalam mengatasi risiko dari perkembangan fintech?**Peran OJK dalam mengatasi risiko dari perkembangan fintech meliputi:1. **Pengawasan dan Regulasi:** OJK bertugas mengawasi dan mengatur perusahaan fintech untuk memastikan