2. Diabetes Tipe 2 Mekanisme pasti yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe 2 masih belum jelas.Faktor genetik berperan dalam perkembangan resistensi insulin. Faktor-faktor resiko : a. Usia b. Obesitas C. Riwayat keluarga C. Manifestasi klinis Menurut Febrinasari et al(2020) manifestasi klinis diabetes melitus adalah: 1. Poliuria (sering kencing) 2. Polidipsia (sering merasa haus) 3. Polifagia (sering merasa lapar) 4. Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya Selain hal-hal tersebut, gejala lain adalah: 1. Mengeluh lemah dan kurang energi 2. Kesemutan di tangan atau kaki 3. Mudah terkena infeksi bakteri atau jamur 4. Gatal 5. Mata kabur 6. Penyembuhan luka yang lama. Manifestasi klinis diabetes melitus menurut (Riyadi, 2011) adalah 1. Tipe IDDM seperti : a. Poliuria, polipagia, polidipsia, BBB menurun, lemah, dan somnolen berlangsung beberapa hari atau minggu. b. Ketoasidosis dan dapat meninggal jika tidak segera ditangani C. Biasanya memerlukan terapi insulin untuk mengontrol karbohidrat.

**Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Faktor risiko termasuk usia, obesitas, dan riwayat keluarga. Manifestasi klinis diabetes melitus meliputi poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, lemah, somnolen, kesemutan, infeksi yang mudah terjadi, gatal, mata kabur, dan penyembuhan luka yang lama. Pada tipe IDDM, gejala lebih parah dan biasanya memerlukan terapi insulin.

**Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak memproduksi cukup insulin. Meskipun mekanisme pasti yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe 2 masih belum jelas, faktor genetik berperan dalam perkembangan resistensi insulin. Beberapa faktor risiko yang terkait dengan diabetes tipe 2 meliputi usia, obesitas, dan riwayat keluarga.Manifestasi klinis diabetes melitus dapat bervariasiapi beberapa gejala umum meliputi poliuria (sering kencing), polidipsia (sering merasa haus), polifagia (sering merasa lapar), penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, mengeluh lemah dan kurang energi, kesemutan di tangan atau kaki, mudah terkena infeksi bakteri atau jamur, gatal, mata kabur, dan penyembuhan luka yang lama.Menurut Riyadi (2011), manifestasi klinis diabetes melitus juga mencakup tipe IDDM (insulin-dependent diabetes mellitus) yang ditandai dengan poliuria, polipagia, polidipsia, penurunan berat badan, lemah, dan somnolen berlangsung beberapa hari atau minggu. Tipe ini biasanya memerlukan terapi insulin untuk mengontrol kadar karbohidrat dalam darah. Jika tidak segera ditangani, ketoasidosis dapat terjadi dan berpotensi menyebabkan kematian.**