1. Bapak Arman mengajar di SD Negeri 5 Cikole Kabupaten Bandung Diera Pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia, Pak Arman menggunakan 2013 untuk kondisi khusus (kurikulum bencana) yang dikeluarkan pemerintah tersebut mengedepankan peran orang tua selama proses pembelajaran karena dilakukan secara jarak jauh siswa belajar dari rumah yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan orangtua. Pertanyaan: Jika dilihat secara khusus berkaitan fungsi kurikulum bagi orangtua. Apakah fungsi kurikulum 2013 untuk kondisi khusus (kurikulum bencana yang digunakan Pak arman khususnya bagi orangtua? Jelaskan disertai contoh sesuai dengan pengalaman Bapak Ibu mengajar di era pandemic covid -19

## Fungsi Kurikulum 2013 untuk Kondisi Khusus (Kurikulum Bencana) bagi Orang TuaKurikulum 2013 untuk kondisi khusus (kurikulum bencana) memiliki beberapa fungsi penting bagi orang tua, terutama dalam konteks pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19. Berikut beberapa fungsi tersebut:**1. Sebagai Panduan Pembelajaran:**Kurikulum ini memberikan panduan yang jelas tentang materi pelajaran, tujuan pembelajaran, dan metode pembelajaran yang harus diterapkan. Hal ini membantu orang tua dalam memahami apa yang harus diajarkan kepada anak mereka dan bagaimana cara mengajarkannya. **Contoh:** Kurikulum bencana memberikan panduan tentang materi pelajaran yang harus dipelajari anak di kelas 3 SD, seperti matematika, bahasa Indonesia, dan IPA. Orang tua dapat menggunakan panduan ini untuk membantu anak mereka belajar di rumah.**2. Sebagai Alat Komunikasi:**Kurikulum ini berfungsi sebagai alat komunikasi antara guru dan orang tua. Melalui kurikulum, guru dapat menyampaikan informasi tentang materi pelajaran, tugas, dan penilaian kepada orang tua. Orang tua juga dapat menggunakan kurikulum untuk berkomunikasi dengan guru tentang kemajuan belajar anak mereka.**Contoh:** Guru dapat menggunakan platform daring untuk membagikan materi pelajaran, tugas, dan jadwal pembelajaran kepada orang tua. Orang tua dapat menggunakan platform yang sama untuk bertanya kepada guru tentang kesulitan yang dihadapi anak mereka dalam belajar.**3. Sebagai Sumber Pembelajaran:**Kurikulum ini menyediakan sumber belajar yang dapat digunakan oleh orang tua untuk membantu anak mereka belajar. Sumber belajar ini dapat berupa buku teks, modul, video pembelajaran, dan lain sebagainya.**Contoh:** Kurikulum bencana menyediakan link ke video pembelajaran daring yang dapat diakses oleh orang tua dan anak. Orang tua dapat menggunakan video ini untuk membantu anak mereka memahami materi pelajaran yang sulit.**4. Sebagai Alat Evaluasi:**Kurikulum ini menyediakan alat evaluasi yang dapat digunakan oleh orang tua untuk memantau kemajuan belajar anak mereka. Alat evaluasi ini dapat berupa soal latihan, tes, dan portofolio.**Contoh:** Kurikulum bencana menyediakan soal latihan yang dapat digunakan oleh orang tua untuk menguji pemahaman anak mereka terhadap materi pelajaran. Orang tua dapat menggunakan hasil evaluasi ini untuk mengetahui kelemahan anak mereka dan membantu mereka belajar lebih baik.**5. Sebagai Alat Pemberdayaan:**Kurikulum ini membantu orang tua dalam memahami peran mereka dalam proses pembelajaran anak. Orang tua dapat menggunakan kurikulum ini untuk menjadi mitra guru dalam mendidik anak mereka.**Contoh:** Kurikulum bencana mendorong orang tua untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran anak, seperti membantu anak dalam mengerjakan tugas, memberikan motivasi, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah.**Kesimpulan:**Kurikulum 2013 untuk kondisi khusus (kurikulum bencana) memiliki peran penting dalam membantu orang tua dalam mendidik anak mereka selama pandemi COVID-19. Kurikulum ini berfungsi sebagai panduan, alat komunikasi, sumber pembelajaran, alat evaluasi, dan alat pemberdayaan bagi orang tua. Dengan memanfaatkan fungsi-fungsi ini, orang tua dapat membantu anak mereka belajar dengan efektif dan mencapai hasil belajar yang optimal.