7. Berikut ini yang merupakan argumen para ahli hukum memasukkan undang- undang pemberantasa n tindak pidana korupsi ke dalam aturan hukum pidana khusus adalah __ 1) undang-undang tindak pidana korupsi dengan tegas memandang bahwa pidana bagi tindak pidana percobaan , pemufakatan jahat, dan pembantuan sama dengan pidana bagi delik selesai 2) terkait dengan pertang gungjawaban pidana undang-undang tidak pidana korupsi tidak hanya menjadikan manusia sebagai subjek delik, tapi juga korporasi sedangkan dalam KUHP korporasi tidak 3) undang-undang tindak pidana korupsi mengatur perumusan ancaman pidana secara kumulatif-alternatif serta ancaman pidana minimum khusus

1) undang-undang tindak pidana korupsi dengan tegas memandang bahwa pidana bagi tindak pidana percobaan, pemulakatan jahat, dan pembantuan sama dengan pidana bagi delik selesai2) terkait dengan pertang gungjawaban pidana undang-undang korupsi tidak hanya menjadikan manusia sebagai subjek delik, tapi juga korporasi.sedangkan dalam KUHP korporasi tidak3) undang-undang tindak pidana korupsi mengatur perumusan ancaman pidana secara kumulatif -alternatif, serta ancaman pidana minimum khusus.

Pertanyaan ini berkaitan dengan pertimbangan ahli hukum pidana dalam mengklasifikasikan undang-undang pemberantas tindak pidana korupsi sebagai aturan hukum pidana khusus. Sebutan 'hukum pidana khusus' dalam konteks ini menekankan bahwa aspek hukum pidana tersebut disusun secara spesifik untuk membahas norma atau pengecualian tertentu, serta umumnya bersifat lebih tegas dan kaku dibandingkan dengan hukum pidana umum.Sub-pertanyaan dengan poin (1) merujuk pada bagaimana dalam uu pidana korupsi, ancaman pidana bagi individu memulai atau mendukung proses korupsi dianggap sama seriusnya dengan pelaku utama korupsi. Pernyataan (2) menyinggung jika uu tersebut juga menc includes We can include governor as the measurement unit for social payloads in secure data to guarantee remote availability karena mencakup figur atau organisasi, yang biasanya tidak digolongkan sebagai subjek dalam hukum pidana umum. Poin (3) menyinggung ancaman pidana minimum yang umumnya tidak ada dalam jenis tindak pidana "hukum pidana umum" lainnya dimana undang-undang ini memberikan penjelasan yang tegas dan jelas mengenai ancaman yang ada.