9. Contoh Soal TAPSI PGSD (PDGK4500) Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Bu Emma guru kelas III SDN Karang Mulya ingin mencoba menerapkan pendekatan terpadu lintas kurikulum/intas bidang studi yaitu bidang studi atau mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Kerajinan Tangan. Jumlah siswa kelas IV sebanyak 48 orang dengan tingkat kecerdasan yang relatif sama. Sikap atau perkembangan jiwa mereka pun wajar-wajar saja, tidak ada yang memiliki keistimewaan atau keluarbiasaan. Hasil belajar yang diharapkan dari pembelajaran terpadu tersebut adalah siswa menunjukkan kemampuan: 1. membacakan puisi "Kembang Sepatu' dengan baik; 2. menceritakan/menjelaskan isi puisi "Kembang Sepatu'; 3. menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada kembang sepatu; 4. membuat kembang sepatu dari kertas krep. Di dalam perencanaan (RP)Bu Emma menyediakan waktu untuk proses pembelajaran ini selama 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: Mata pelajaran Bahasa Indonesia 1times 4jam pelajaran a 35 menit mata pelajaran IPA 1times 4 jam pelajaran a 35 menit dan mata pelajaran Kerajinan tangan 1times 2 jam pelajaran a 35 menit . Alat peraga/media dan sumber pembelajaran sudah disiapkan dengan baik, siswa hanya diminta untuk menyiapkan sendiri alat-alat yang diperlukan untuk membuat hasil kerajinan tangan berupa kembang sepatu. Setelah waktu yang ditetapkan habis 3times pertemuan), ternyata apa yang direncanakan oleh Bu Emma tidak seluruhnya dapat dicapai yaitu tidak seluruh siswa memperoleh skor pembacaan puisi tidak ada seorang pun siswa yang dapat menyelesaikan hasil kerajinan tangan berupa kembang sepatu. 1. Analisislah kasus di atas temukan 4 masalah pembelajaran yang terdapat di dalamnya! 2. Berikan alasan atas hasil analisis Anda! 3. Kemukakan alternatif pemecahannya! Petunjuk pelacakan masalah! 1. Bacalah dengan cermat wacana yang tersedia (kasus), 2. skema Anda tentang pendekatan pembelajaran terpadu lintas kurikulum/bidang studi. tidak disadari oleh Bu Emma dalam melaksanakar

1. Masalah pembelajaran yang terdapat dalam kasus tersebut adalah: a. Kurangnya pemahaman siswa dalam membaca puisi "Kembang Sepatu". b. Siswa kesulitan dalam menjelaskan isi puisi tersebut. c. Siswa tidak mampu menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada kembang sepatu. d. Siswa tidak mampu membuat kembang sepatu dari kertas krep.2. Alasan atas hasil analisis tersebut adalah: a. Mungkin siswa kurang tertarik atau tidak memahami makna dari puisi tersebut. b. Mungkin siswa kurang memahami konteks atau latar belakang puisi tersebut. c. Mungkin siswa kurang memahami struktur dan komponen dari kembang sepatu. d. Mungkin siswa kurang memahami teknik atau proses pembuatan kembang sepatu dari kertas krep.3. Alternatif pemecahannya adalah: a. Bu Emma dapat memberikan penjelasan lebih mendalam tentang makna dan konteks puisi tersebut. b. Bu Emma dapat memberikan latihan membaca puisi tersebut secara berulang-ulang. c. Bu Emma dapat memberikan materi tambahan tentang struktur dan komponen kembang sepatu. d. Bu Emma dapat memberikan demonstrasi atau praktik langsung dalam membuat kembang sepatu dari kertas krep.

Kasus ini menggambarkan situasi di mana seorang guru mencoba menerapkan pendekatan terpadu lintas kurikulum/bidang studi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Kerajinan Tangan. Namun, hasil yang diharapkan tidak sepenuhnya tercapai. Dari analisis tersebut, dapat ditemukan beberapa masalah yang mungkin menjadi penyebabnya. Masalah-masalah tersebut antara lain kurangnya pemahaman siswa dalam membaca puisi, kesulitan dalam menjelaskan isi puisi, kesulitan dalam menjelaskan bagian-bagian kembang sepatu, dan kesulitan dalam membuat kembang sepatu dari kertas krep. Alasan atas masalah-masalah tersebut mungkin bervariasi, namun salah satu kemungkinan adalah kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Oleh karena itu, solusi yang dapat diberikan adalah dengan memberikan penjelasan yang lebih mendalam, memberikan latihan yang lebih banyak, dan memberikan materi tambahan yang relevan.