Higher Order Thinking Skills Umat Islam merupakan umatan wasatan yang dapat diartikan sebagai umat yang adil . Adil secara harfiah diartikan sebagai perilaku yang menempatkan sesuatu pada tempatnya. Adil juga dapat diartikan sebagai seimbang dalam berbagai macam hal. Lawan dari sikap adil adalah zalim yang berarti menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Islam mewajibkan umatnya untuk bersikap adi dalam segala hal dan melarang umatnya untuk bersikap zalim atau tidak seimbang dalam menjalankan sesuatu. Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita tidak seimbang dalam membagi waktu. antara waktu belajar, bermain dan istirahat. Menurut pendapatmu apakah hal tersebut termasuk dalam perilaku zalim terhadap diri sendiri? Bagaimana cara membagi waktu secara adil? Tulislah jawabanmu pada kolom berikut! __

Ya, tidak seimbang dalam membagi waktu antara belajar, bermain, dan istirahat dapat dianggap sebagai perilaku zalim terhadap diri sendiri karena tidak memenuhi kebutuhan dasar tubuh, pikiran, dan jiwa secara adil. Cara membagi waktu secara adil meliputi menyadari pentingnya ketiga aktivitas tersebut, melakukan perencanaan dan penjadwalan yang efektif, disiplin dalam mengikuti jadwal, melakukan evaluasi secara berkala, dan fleksibel dalam menyesuaikan jadwal.

Pertanyaan ini mengajak kita untuk merenungkan tentang konsep keadilan dalam Islam, khususnya dalam konteks membagi waktu antara berbagai kegiatan seperti belajar, bermain, dan istirahat. Dalam Islam, keadilan tidak hanya berkaitan dengan interaksi antara individu dengan orang lain, tetapi juga bagaimana seseorang mengatur dan memperlakukan dirinya sendiri. Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya, termasuk tidak seimbangnya pembagian waktu, dapat dianggap sebagai bentuk perilaku zalim terhadap diri sendiri karena tidak memenuhi hak tubuh untuk istirahat, pikiran untuk belajar, dan jiwa untuk bermain atau rekreasi.Cara membagi waktu secara adil antara belajar, bermain, dan istirahat dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, penting untuk menyadari pentingnya ketiga aktivitas tersebut dan mengakui bahwa masing-masing memiliki peran penting dalam kehidupan. Kedua, melakukan perencanaan dan penjadwalan yang efektif. Ini bisa dimulai dengan menentukan prioritas, menetapkan tujuan yang realistis, dan mengalokasikan waktu untuk setiap aktivitas sesuai dengan kebutuhan dan prioritas tersebut. Ketiga, disiplin dalam mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Keempat, melakukan evaluasi secara berkala terhadap pembagian waktu yang dilakukan untuk memastikan bahwa ketiga aspek kehidupan tersebut mendapat porsi yang seimbang. Akhirnya, fleksibilitas juga penting untuk menyesuaikan jadwal jika diperlukan, dengan tetap menjaga keseimbangan.