Pertanyaan
Pertanyaan 4 Nabi saw. bersabda "Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah __ Pertanyaan 5 Orang yang hatinya sudah dipenuhi keburukan, akan hilang ketenangan dalam hatinya, sering merasa gundah, hingga 'nyaman' berbuat maksiat. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut?Uraikan pendapat Anda. D Setuju D Tidak Setuju
Solusi
Jawaban
## Jawaban Pertanyaan 4Nabi saw. bersabda "Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah **hati**."## Jawaban Pertanyaan 5**Setuju.**Pernyataan tersebut benar karena hati merupakan pusat dari segala perasaan dan pikiran manusia. Ketika hati dipenuhi keburukan, seperti dengki, iri hati, amarah, dan sifat-sifat buruk lainnya, maka akan menimbulkan ketidakharmonisan dalam diri seseorang. Berikut beberapa alasan mengapa orang yang hatinya dipenuhi keburukan akan kehilangan ketenangan dan 'nyaman' berbuat maksiat:* **Kehilangan Ketenangan:** Hati yang dipenuhi keburukan akan terus dipenuhi oleh pikiran-pikiran negatif dan perasaan gelisah. Hal ini akan membuat seseorang sulit untuk tenang dan fokus, sehingga mudah terpancing emosi dan melakukan hal-hal yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain.* **Rasa Gundah:** Ketidakharmonisan dalam hati akan menimbulkan rasa gundah dan tidak nyaman. Seseorang akan merasa tertekan dan sulit untuk merasakan kebahagiaan.* **'Nyaman' Berbuat Maksiat:** Ketika hati dipenuhi keburukan, seseorang akan cenderung lebih mudah tergoda untuk melakukan maksiat. Hal ini karena hati yang buruk akan mendorong seseorang untuk mencari kepuasan sesaat melalui hal-hal yang dilarang oleh agama.Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan hati dengan cara menjauhi sifat-sifat buruk dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan hati yang bersih, seseorang akan merasakan ketenangan, kebahagiaan, dan terhindar dari perbuatan maksiat.