Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459-1477) , seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karena membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudian diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah

**Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu, khususnya pada masa pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459-1477). Pada waktu itu, Raja Ahmad, putra dari Sultan Mansur Shah, terlibat dalam persengketaan dengan Bendahara yang berakhir dengan pembunuhan anak Bendahara saat bermain sepak raga. Karena perbuatannya itu, Raja Ahmad diasingkan ke luar negeri dan kemudian kembali untuk menjadi Sultan di Pahang dengan gelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.

**Sepak raga, atau yang lebih dikenal sebagai sepak bola modern, memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Namun, catatan sejarah terawal tentangan ini dapat ditemukan dalam sejarah Melayu. Pada masa pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459-1477), terjadi sebuah insiden penting yang melibatkan sepak raga.Raja Ahmad, putra dari Sultan Mansur Shah, terlibat dalam persengketaan dengan Bendahara yang dengan tragedi. Dalam kecemburuan, Raja Ahmad membunuh anak Bendahara saat mereka bermain sepak raga. Akibat perbuatannya ini, Raja Ahmad kemudian diasingkan ke luar negeri.Setelah kembali ke tanah air, Raja Ahmad diangkat menjadi Sultan di Pahang dengan gelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah. Peristiwa ini menunjukkan bahwa sepak raga tidak hanya sekadar olahraga, tetapi juga memiliki implikasi politik dan sosial yang signifikan pada masa itu.**