b. Sebutkan dan jelaskan masing-masing dari definisi asas nasional aktif dan asas nasional pasif? Beserta pasal-pasal yang berlaku pada kedua definisi asas tersebut?

****1. Asas Nasional Aktif:**Definisi: Asas nasional aktif adalah prinsip yang menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewaj berpartisipasi dalam kehidupan politik dan pemerintahan. Partisipasi ini mencakup pemilihan umum, pengambilan keputusan, dan lain-lain. Asas ini berlandaskan pada prinsip kedaulatan rakyat, di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.Pasal yang berlaku: Di Indonesia, asas ini tercermin dalam Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 22E ayat (1) yang menyatakan bahwa "Setiap warga negara berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum."**2. Asas Nasional Pasif:**Definisi: Asas nasional pasif adalah prinsip yang menekankan peran pemerintah dalam mengatur dan menjalankan kehidupan bernegara. Pemerintah memiliki peran dominan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Asas ini sering dikaitkan dengan sistem otoriter atau totaliter, di mana rakyat memiliki sedikit atau tidak ada partisipasi dalam pemerintahan.Pasal yang berlaku: Di Indonesia, asas ini tidak secara eksplisit diatur dalam konstitusi. Namun, dalam praktiknya, asas ini bisa ditemui dalam situasi-situasi tertentu di mana pemerintah mengambil peran yang lebih dominan, misalnya dalam keadaan darurat atau ketika implementasi kebijakan memerlukan intervensi pemerintah yang kuat.

****1. Asas Nasional Aktif:**Asas ini menekankan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik dan pemerintahan. Partisipasi ini bisa berupa pemilihan umum, pengambilan keputusan, dan lain-lain. Asas ini berlandaskan pada prinsip kedaulatan rakyat, di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.**2. Asas Nasional Pasif:**Asas ini lebih menekankan pada peran pemerintah dalam mengatur dan menjalankan kehidupan bernegara. Pemerintah memiliki peran dominan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Asas ini sering dikaitkan dengan sistem otoriter atau totaliter, di mana rakyat memiliki sedikit atau tidak ada partisipasi dalam pemerintahan.**