Soal 1. PT AKMAL bergerak dalam bisnis sparepart kamera, dalam rangka pengelolaan persediaan, perusahaan memilik data mengenai biaya-biaya persediaan, pengangkutan dan penyimpanan sebagai berikut: a. Kebutuhan barang selama setahun yang diperlukan adalah 500. 000 unit b. Harga beli per unit adalah Rp 200 .000.- c. Biaya penyimpanan adalah 2% dari harga beli d. Untuk pengadaan barang tersebut biaya yang diperlukan sekali pesan sebesar Rp. 500.000 e. Persediaan bahan pengaman (Safety Stock) adalah 1 .000 unit f. Berdasarkan pengalaman lead time selama 2 minggu Dengan ketentuan 1 tahun dihitung 52 minggu dan 365 hari Pertanyaan : a. Berapa besarnya Economic Order Quantity (EOQ) ? b. Berapa kali pemesanan sebaiknya dilakukan setiap tahun? c. Berapa besarnya persediaan rata-rata ? d. Pada tingkat berapa sebaiknya dilakukan pemesanan ulang? e. Berapa besarnya total biaya persediaan pada EOQ 7

Berikut penyelesaian soal pengelolaan persediaan PT AKMAL:**Data yang diberikan:*** Kebutuhan tahunan (D) = 500.000 unit* Harga beli per unit (C) = Rp 200.000* Biaya penyimpanan per unit per tahun (H) = 2% x Rp 200.000 = Rp 4.000* Biaya pemesanan (S) = Rp 500.000* Safety Stock (SS) = 1.000 unit* Lead time = 2 minggu* 1 tahun = 52 minggu = 365 hari**a. Economic Order Quantity (EOQ)**Rumus EOQ:EOQ = √[(2DS)/H]EOQ = √[(2 * 500.000 unit * Rp 500.000) / Rp 4.000] EOQ = √[500.000.000.000 / 4.000]EOQ = √125.000.000EOQ ≈ 11.180 unit**Jadi, Economic Order Quantity (EOQ) adalah sekitar 11.180 unit.****b. Frekuensi Pemesanan per Tahun**Frekuensi Pemesanan = Kebutuhan Tahunan / EOQFrekuensi Pemesanan = 500.000 unit / 11.180 unit ≈ 44,7 kali**Jadi, sebaiknya dilakukan pemesanan sekitar 45 kali per tahun.****c. Persediaan Rata-rata**Persediaan rata-rata = (EOQ / 2) + Safety StockPersediaan rata-rata = (11.180 unit / 2) + 1.000 unitPersediaan rata-rata = 5.590 unit + 1.000 unitPersediaan rata-rata = 6.590 unit**Jadi, persediaan rata-rata adalah 6.590 unit.****d. Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)**Titik Pemesanan Ulang = (Lead time demand) + Safety StockLead time demand = (Kebutuhan harian) x (Lead time dalam hari)Kebutuhan harian = 500.000 unit / 365 hari ≈ 1.370 unit/hariLead time dalam hari = 2 minggu x 7 hari/minggu = 14 hariLead time demand = 1.370 unit/hari x 14 hari ≈ 19.180 unitTitik Pemesanan Ulang = 19.180 unit + 1.000 unit = 20.180 unit**Jadi, pemesanan ulang sebaiknya dilakukan ketika persediaan mencapai 20.180 unit.****e. Total Biaya Persediaan pada EOQ = 7 (Penjelasan dan Perhitungan)**Pertanyaan ini sedikit membingungkan karena meminta perhitungan total biaya persediaan pada EOQ = 7, padahal EOQ yang telah dihitung adalah sekitar 11.180 unit. Tidak mungkin menggunakan EOQ = 7 karena akan menghasilkan biaya yang sangat tinggi dan tidak efisien. Untuk menjawab pertanyaan ini dengan benar, kita perlu menghitung total biaya persediaan pada EOQ yang telah dihitung (≈ 11.180 unit).Total Biaya Persediaan = (Biaya Pemesanan) + (Biaya Penyimpanan)Biaya Pemesanan = (Kebutuhan Tahunan / EOQ) * Biaya Pemesanan per pesananBiaya Pemesanan = (500.000 / 11.180) * Rp 500.000 ≈ Rp 22.360.000Biaya Penyimpanan = (EOQ / 2) * Biaya Penyimpanan per unitBiaya Penyimpanan = (11.180 / 2) * Rp 4.000 = Rp 22.360.000Total Biaya Persediaan = Rp 22.360.000 + Rp 22.360.000 = Rp 44.720.000**Jadi, total biaya persediaan pada EOQ ≈ 11.180 unit adalah sekitar Rp 44.720.000.** Perlu diingat bahwa ini adalah perkiraan karena kita membulatkan angka EOQ.**Kesimpulan:**PT AKMAL sebaiknya memesan sekitar 11.180 unit sparepart setiap kali pemesanan untuk meminimalkan total biaya persediaan. Pemesanan sebaiknya dilakukan sekitar 45 kali per tahun, dan pemesanan ulang harus dilakukan ketika persediaan mencapai 20.180 unit. Total biaya persediaan dengan strategi ini diperkirakan sekitar Rp 44.720.000 per tahun.