Pertanyaan

Dalam konteks pemberian hukuman , teori incapacitatior menyarankan bahwa agar si pelanggar hukum tidak mengulangi perbuatan hukuman yang diberikan berdasarkan teori incapacitation tersebu t adalah __ A. mati B. seumur hidup C. penjara singkat D. penjara dengan syarat

Solusi

Terverifikasi Ahli
4.6 (133 Suara)
Nandini veteran ยท Tutor selama 10 tahun

Jawaban

**B. seumur hidupHukuman seumur hidup lebih sesuai dengan teori incapacitation karena bertujuan untuk mencegah pelaku dari melakukan kejahatan di masa depan dengan cara yang paling efektif.

Penjelasan

**Teori incapacitation adalah pendekatan dalam hukum yang bertujuan untuk mencegah pelaku kejahatan melakukan tindakan kriminal di masa depan dengan cara membatasi kemampuan mereka untuk melakukannya. Ini biasanya dicapai dengan memberikan hukuman yang cukup lama atau berat sehingga pelaku tidak memiliki kesempatan atau keinginan untuk melanggar hukum lagi.Dalam konteks pemberian hukuman berdasarkan teori incapacitation, hukuman yang diberikan harus cukup efektif untuk mencegah pelaku dari melakukan kejahatan di masa depan. Hukuman mati (A) adalah bentuk hukuman yang paling ekstrem dan bertujuan untuk menghapuskan kemampuan pelaku untuk melakukan kejahatan lagi. Namun, hukuman mati tidak selalu sesuai dengan prinsip incapacitation karena ada argumen bahwa hukuman yang lebih ringan tetapi lebih lama bisa lebih efektif dalam mencegah kejahatan berulang.Hukuman seumur hidup (B) juga merupakan bentuk hukuman yang sangat berat dan bertujuan untuk mengisolasi pelaku dari masyarakat untuk waktu yang sangat lama, sehingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk kembali melakukan kejahatan. Ini lebih sesuai dengan prinsip incapacitation karena memberikan jaminan bahwa pelaku tidak dapat kembali ke masyarakat dalam jangka waktu yang lama.Penjara singkat (C) dan penjara dengan syarat (D) biasanya tidak dianggap cukup efektif dalam mencegah kejahatan berulang karena durasinya yang relatif pendek dan kemungkinan pelaku untuk kembali ke masyarakat dan melanggar hukum lagi.**2.