ISIP4212 Pertanyaan a Berdasarkan kasus di atas jelaskan makna pasal dalam UUD 1945 yang menauñgi hak asasi manusia atas kebebasan beragama dan berkeyakinan! b. Analisislah salah satu kebijakan turunan atau lokal yang bertentangan dengan prinsip prinsip HAM dan kebebasan beragama dan berkeyakinan misalnya UU No.1/PNPS/1965 tentang Penodaan Agama (biasphemy). SK Gubernur terkait, atau lainnya! Catatan petunjuk pengerjaan soal:

****a. Makna Pasal dalam UUD 1945 yang Menjamin Hak Asasi Manusia Atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan:**Pasal 29 ayat 2 dari UUD 1945 menjamin bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk memeluk agama dan beribadat menurut keyakinannya sendiri. Ini berarti bahwa negara mengakui dan menghormati hak individu untuk memilih dan menjalankan agama atau kepercayaan tanpa adanya intervensi atau diskriminasi.**b. Analisis Kebijakan Turunan atau Lokal yang Bertentangan dengan Prinsip HAM dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan:**UU No. 1/PNPS/1965 tentang Penodaan Agama (blasphemy) adalah contoh kebijakan yang dapat bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM dan kebebasan beragama. Undang-undang ini membatasi kebebasan berekspresi dengan menghukum tindakan yang dianggap merendahkan atau menoda agama-agama yang diakui di Indonesia. Hal ini dapat mengancam kebebasan individu untuk mengemukakan pandangan atau keyakinan mereka secara bebas, serta berpotensi digunakan untuk menekan minoritas atau kelompok yang memiliki keyakinan berbeda.

****a. Makna Pasal dalam UUD 1945 yang Menjamin Hak Asasi Manusia Atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan:**Pasal 29 ayat 2 dari UUD 1945 menyatakan bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu." Ayat ini menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk memilih dan menjalankan agama serta keyakinan masing-masing tanpa adanya paksaan. Ini mencerminkan komitmen negara untuk menghormati dan melindungi kebebasan beragama sebagai bagian dari hak asasi manusia.**b. Analisis Kebijakan Turunan atau Lokal yang Bertentangan dengan Prinsip HAM dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan:**Salah satu contoh kebijakan yang dapat dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM dan kebebasan beragama adalah UU No. 1/PNPS/1965 tentang Penodaan Agama (blasphemy). Undang-undang ini secara efektif membatasi kebebasan berekspresi dan beragama dengan menghukum tindakan yang dianggap merendahkan atau menoda agama-agama yang diakui di Indonesia. Meskipun niatnya mungkin untuk menjaga harmoni antarumat beragama, undang-undang ini dapat digunakan untuk menekan kebebasan berpikir dan berbicara, serta mengancam hak individu untuk mengemukakan pandangan atau keyakinan mereka secara bebas.**2.