5. Kumm orientalis sering mempertunyakan konsep Nasakh dalam Al-Qur an dengan menyebutnya sebagai kontratiksi. Berdasarkan kajian ushuliyah, jelaskan pengertian Nasakh dan syamt-symmitnya! Sehanjintonya, evaluasilal kasus berikut: Apakah ayat mengenai perubahan arah kiblat (QS Al-Baquarah: 144) termasuk contoh nasikh yang memenuhi kriteria tersebut? Jelaskan secara kritis.

Nasakh dalam kajian ushul fiqh adalah penghapusan hukum syariat yang sebelumnya berlaku dengan hukum syariat yang lain. Syam-syumminyat (شَمْعُ الشُُّمُّونِيَّاتِ) merujuk pada kesamaan antara dua ayat yang tampak bertentangan, namun sebenarnya tidak bertentangan karena perbedaan konteks, waktu, atau keadaan. Ayat perubahan kiblat (QS Al-Baqarah: 144) **bukan** contoh nasikh yang memenuhi kriteria nasakh yang sahih. Meskipun tampak ada perubahan hukum (kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah), perubahan ini bukan penghapusan total hukum sebelumnya, melainkan perubahan yang didasarkan pada hikmah dan kondisi tertentu. Hukum shalat tetap ada, hanya arah kiblatnya yang berubah. Oleh karena itu, perubahan kiblat lebih tepat disebut sebagai *takhsis* (pengkhususan) atau *ta'liq* (penggantungan) daripada nasakh.