1. Sediaan farmasi dapat diproduksi di rumah sakit hanya untuk keperluan RS itu sendiri. Hal ini dilakukan oleh RS dengan pertimbangan tertentu, salah satunya adalah : A. Alasan penghematan dana B. RS telah memiliki sertifikat CPOB C. Sediaan dengan dosis tertentu tidak tersedia di pasaran D. Agar RS mendapatkan sumber pendanaan selain dari pasien E. Terdapat tenaga ahli di bidang industri farmasi 2. PBF tidak boleh menyalurkan obatnya ke? A. Puskesmas B. IFRS C. Perguruan Tinggi D. Toko Obat E. Apotek 3. Puskesmas " Merdeka"melayani pasien peserta JKN/BPJS Kesehatan. Bila ada pasien dengan penyakit kronis , maka pasien terebut akan dirujuk ke RS oleh dokter Puskesmas. Setelah pasien stabil maka RS dapat merujuk kembali pasien tersebut ke Puskesmas. Apa nama program ini? A. DOEN B. Pelayanan Rujuk Balik C. Fee For Service D. kapitasi Total E. JKN - KIS 4. Kejadian ini termasuk dalam KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)yang terjadi di sebuah IFRS : A. Salah mencatat jumlah obat keluar B. Salah melaporkan hasil laboratorium C. Salah mengambil dosis obat D. Salah menghitung jumlah sisa stok E. Salah menyimpan obat CCP 5. PBF melakukan berbagai fungsi, namun yang satu ini tidak termasuk fungsi PBF A. Menjadi penyalur obat tertentu seperti narkotika B. Membantu pemerintah dalam penyediaan obat

Question

1. Sediaan farmasi dapat diproduksi di rumah sakit hanya untuk keperluan RS itu sendiri. Hal ini dilakukan oleh RS dengan pertimbangan tertentu, salah satunya adalah : A. Alasan penghematan dana B. RS telah memiliki sertifikat CPOB C. Sediaan dengan dosis tertentu tidak tersedia di pasaran D. Agar RS mendapatkan sumber pendanaan selain dari pasien E. Terdapat tenaga ahli di bidang industri farmasi 2. PBF tidak boleh menyalurkan obatnya ke? A. Puskesmas B. IFRS C. Perguruan Tinggi D. Toko Obat E. Apotek 3. Puskesmas " Merdeka"melayani pasien peserta JKN/BPJS Kesehatan. Bila ada pasien dengan penyakit kronis , maka pasien terebut akan dirujuk ke RS oleh dokter Puskesmas. Setelah pasien stabil maka RS dapat merujuk kembali pasien tersebut ke Puskesmas. Apa nama program ini? A. DOEN B. Pelayanan Rujuk Balik C. Fee For Service D. kapitasi Total E. JKN - KIS 4. Kejadian ini termasuk dalam KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)yang terjadi di sebuah IFRS : A. Salah mencatat jumlah obat keluar B. Salah melaporkan hasil laboratorium C. Salah mengambil dosis obat D. Salah menghitung jumlah sisa stok E. Salah menyimpan obat CCP 5. PBF melakukan berbagai fungsi, namun yang satu ini tidak termasuk fungsi PBF A. Menjadi penyalur obat tertentu seperti narkotika B. Membantu pemerintah dalam penyediaan obat

Answer 1

1. A. Alasan penghematan dana2. B. IFRS3. B. Pelayanan Rujuk Balik4. C. Salah mengambil dosis obat5. A. Menjadi penyalur obat tertentu seperti narkotika

Answer 2

1. Sediaan farmasi di rumah sakit dapat diproduksi sendiri dengan pertimbangan tertentu, salah satunya adalah untuk menghemat dana.2. PBF (Pedagang Besar Farmasi) tidak boleh menyalurkan obatnya ke IFRS (Industri Farmasi Rumah Sakit) karena IFRS adalah entitas yang memproduksi obat sendiri.3. Program dimana pasien dirujuk ke RS oleh dokter Puskesmas dan kemudian dirujuk kembali ke Puskesmas setelah kondisi pasien stabil disebut Pelayanan Rujuk Balik.4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang terjadi di sebuah IFRS bisa berupa berbagai hal, salah satunya adalah salah mengambil dosis obat.5. PBF tidak berfungsi sebagai penyalur obat tertentu seperti narkotika. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh pemerintah atau lembaga khusus lainnya.

Pertanyaan

Solusi

Jawaban

Penjelasan