Kemustahilan dalam cerita hikayat tersebut adalah . . . A. Belajar mengaji sampai tujuh tahun lamanya. B. Mendapat upah seekor burung selepas belajar mengaji. C. Memberi nama Sukarna dan Sukarni pada bayi kembar. D. Bermain pedang dan panah setelah tamat belajar mengaji. E. Melahirkan bayi kembar setelah bermimpi disinari bulan dan matahari. Makna kata 'hatta' dalam hikayat tersebut adalah . . . . A. dan B. karena C. meskipun D. walaupun E. kemudian

19. E 20. E

19. Pertanyaan ini menanyakan tentang elemen kemustahilan dalam sebuah cerita hikayat. Kemustahilan di sini merujuk pada aspek atau kejadian dalam cerita yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Pilihan A, C, dan D adalah kejadian yang mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Pilihan B, mendapat upah seekor burung selepas belajar mengaji, adalah sesuatu yang tidak biasa tetapi tidak sepenuhnya mustahil. Namun, pilihan E, melahirkan bayi kembar setelah bermimpi disinari bulan dan matahari, adalah peristiwa yang sangat tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata, sehingga ini adalah jawaban yang paling tepat. 20. Pertanyaan ini berkaitan dengan pemahaman makna kata dalam konteks hikayat. Kata 'hatta' dalam bahasa Arab sering digunakan dalam teks-teks klasik, termasuk hikayat, dan memiliki beberapa makna tergantung konteksnya. Pilihan A (dan), B (karena), C (meskipun), dan D (walaupun) adalah konjungsi yang menunjukkan hubungan antar kalimat atau klausa. Namun, dalam konteks yang paling umum, 'hatta' sering diterjemahkan sebagai 'kemudian', yang menunjukkan urutan waktu atau peristiwa. Oleh karena itu, pilihan E (kemudian) adalah jawaban yang paling tepat.