Untuk menentukan larutan yang isotonis dengan 100 ml
0.02 M, kita perlu menghitung jumlah partikel terlarut dalam setiap larutan dan membandingkannya.**1. Menghitung jumlah partikel terlarut:**- **
(urea):** Urea tidak terdisosiasi dalam air, jadi jumlah partikel = 1. - Konsentrasi = 0.02 M - Volume = 100 mL = 0.1 L - Jumlah partikel = 0.02 mol/L × 0.1 L = 0.002 mol- **Fruktosa (C6H12O6):** Fruktosa juga tidak terdisosiasi dalam air, jadi jumlah partikel = 1. - Konsentrasi = 0.03 M - Volume = 100 mL = 0.1 L - Jumlah partikel = 0.03 mol/L × 0.1 L = 0.003 mol- **
(natrium sulfat):** Terdisosiasi menjadi 2 ion Na+ dan 1 ion SO4^2-. - Konsentrasi = 0.02 M - Volume = 100 mL = 0.1 L - Jumlah partikel = 3 × 0.02 mol/L × 0.1 L = 0.006 mol- **KCl (kalium klorida):** Terdisosiasi menjadi 1 ion K+ dan 1 ion Cl-. - Konsentrasi = 0.01 M - Volume = 100 mL = 0.1 L - Jumlah partikel = 2 × 0.01 mol/L × 0.1 L = 0.002 mol- **
(perak klorida):** Tidak terdisosiasi dalam air, tetapi bersifat tidak larut dalam air. - Konsentrasi = 0.02 M - Volume = 100 mL = 0.1 L - Jumlah partikel = 0.02 mol/L × 0.1 L = 0.002 mol- **
(glukosa):** Tidak terdisosiasi dalam air, jadi jumlah partikel = 1. - Konsentrasi = 0.04 M - Volume = 100 mL = 0.1 L - Jumlah partikel = 0.04 mol/L × 0.1 L = 0.004 mol**2. Membandingkan jumlah partikel:**Larutan yang isotonis memiliki jumlah partikel terlarut yang sama.- Urea: 0.002 mol- Fruktosa: 0.003 mol-
: 0.006 mol- KCl: 0.002 mol-
: 0.002 mol- Glukosa: 0.004 molLarutan yang memiliki jumlah partikel terlarut sama dengan urea (0.002 mol) adalah:- KCl 0.01 M-
0.02 MNamun, berdasarkan pilihan yang diberikan, yang benar adalah:**C
**Jadi, larutan yang bersifat isotonis dengan 100 ml
0.02 M adalah 100 mL KCl 0.01 M.