Teori Konflik dalam Akses Kesehatan Di sebuah kota besar terdapat perbedaan yang mencolok antara akses kesehatan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan mereka yang lebih mampu secara ekonomi Masyarakat berpenghasilan rendah seringkali kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai karena biaya yang tinggi , sementara orang-orang dengan penghasilan tinggi dapat mengakses layanan kesehatan terbaik. Pertanyaan: 1. Jelaskan bagaimana teori konflik dapat digunakan untuk menganalisis ketidaksetaraan akses kesehatan di kota tersebut. 2.Bagaimana perbedaan kelas sosial dan ekonomi memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah? Usulkan strategi kebijakan yang dapat diterapkan untuk mengurangi kesenjangan akses kesehatan antara masyarakat berpenghasilan rendah dan tinggi.

1. Teori konflik dapat digunakan untuk menganalisis ketidaksetaraan akses kesehatan di kota tersebut dengan melihat bagaimana kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi mempengaruhi distribusi sumber daya kesehatan. Kelompok berpenghasilan tinggi memiliki akses ke layanan kesehatan berkualitas tinggi, sementara kelompok berpenghasilan rendah terpinggirkan.2. Perbedaan kelas sosial dan ekonomi mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah dengan cara memberikan mereka akses yang terbatas ke layanan kesehatan berkualitas. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengalami masalah kesehatan yang lebih serius dan kurang mendapatkan perawatan yang memadai.3. Strategi kebijakan yang dapat diterapkan untuk mengurangi kesenjangan akses kesehatan antara masyarakat berpenghasilan rendah dan tinggi meliputi: a) Meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah ke layanan kesehatan berkualitas dengan cara memberikan subsidi atau bantuan langsung kepada mereka. b) Mengadakan program edukasi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat berpenghasilan rendah tentang pentingnya kesehatan dan cara menjaganya. c) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan sumber daya kesehatan oleh pemerintah atau lembaga kesehatan.

1. Teori konflik, yang berasal dari pemikiran Karl Marx, menekankan pada perbedaan kekuatan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat dan bagaimana kekuatan tersebut mempengaruhi distribusi sumber daya. Dalam konteks akses kesehatan, teori ini dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi mempengaruhi distribusi sumber daya kesehatan. Kelompok berpenghasilan tinggi memiliki akses ke layanan kesehatan berkualitas tinggi, sementara kelompok berpenghasilan rendah terpinggirkan.2. Kelas sosial dan ekonomi memiliki dampak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Masyarakat berpenghasilan rendah cenderung memiliki akses yang terbatas ke layanan kesehatan berkualitas, yang dapat menyebabkan mereka mengalami masalah kesehatan yang lebih serius dan kurang mendapatkan perawatan yang memadai. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka dan memberikan dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan mereka.3. Untuk mengatasi kesenjangan akses kesehatan, pemerintah atau lembaga kesehatan dapat mengimplementasikan berbagai strategi kebijakan. Beberapa di antaranya meliputi: a) Meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah ke layanan kesehatan berkualitas dengan cara memberikan subsidi atau bantuan langsung kepada mereka. b) M