Pertanyaan

Seorang pekerja dapat diberhentikan dari pekerjaannya (PHK) dikarenakan melakukan kesalahan norma kesusilaan adalah __ A. Mengganggu pekerja perempuan yang ada di lingkungan tempat kerja B. Melakukan tindakan seksual terhadap pekerja C. Mabuk pada saat berada di lingkungan kerja D. Melakukan tindakan perjudian di lingkungan kerja

Solusi

Terverifikasi Ahli
4.6 (271 Suara)
Laksh elit ยท Tutor selama 8 tahun

Jawaban

** B. Melakukan tindakan seksual terhadap pekerja

Penjelasan

**Dalam konteks hukum ketenagakerjaan di Indonesia, seorang pekerja dapat diberhentikan dari pekerjaannya (PHK) karena melakukan pelanggaran terhadap norma kesusilaan. Norma kesusilaan di tempat kerja mencakup perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang berlaku dalam masyarakat serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Berikut adalah analisis dari pilihan jawaban yang diberikan:A. **Mengganggu pekerja perempuan yang ada di lingkungan tempat kerja** - Meskipun ini bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma kesusilaan, namun istilah "mengganggu" terlalu umum dan tidak spesifik mengenai tindakan apa yang dimMelakukan tindakan seksual terhadap pekerja** - Ini jelas merupakan pelanggaran serius terhadap norma kesusilaan dan dapat menjadi alasan yang sah untuk PHK, karena tindakan tersebut melanggar batas-batas profesionalisme dan etika kerja.C. **Mabuk pada saat berada di lingkungan kerja** - Kehilangan kesadaran atau mabuk di tempat kerja juga merupakan pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan dapat mengganggu kelancaran operasional serta membahayakan diri sendiri dan orang lain.D. **Melakukan tindakan perjudian di lingkungan kerja** - Perjudian adalah pelanggaran hukum dan norma kesusilaan, namun dalam konteks PHK, tindakan ini lebih berkaitan dengan pelanggaran hukum daripada norma kesusilaan.Dari keempat pilihan tersebut, pilihan B, yaitu "Melakukan tindakan seksual terhadap pekerja", adalah contoh yang paling jelas dan spesifik dari pelanggaran norma kesusilaan yang dapat menjadi alasan untuk PHK.**