22. Peran generasi muda berhubungan dengan kepercayaar terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam melestarikan kearifan lokal adalah __ a. mengamalkan nilai-nilai ajaran budi pekerti luhur dalam kehidupan sehari: hari. b. memperbaiki dan mengembangkan manajemen organisasi. c. meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat umum. d. mengg ali nilai-nilai dalam ajaran kepercayaan. 23. Perilaku seseorang yang menghargai budaya spiritual adalah bukti bahwa orang tersebut __ a. 'cinta budaya bangsanya b. bermartabat spiritual dengan benar c. suka pada kebudayaan d. menghormati leluhurnya 24. Kearifan lokal pada saat ini sudah banyak ditinggalkan, karena __ a. masuknya pengaruh budaya lain yang dianggap lebih modern b. 'minimnya perhatian dan motivasi dari keluarga c. kurangnya sosialisasi dan tidak ada perhatian yang serius d. pengaruh pergaulan sehari-hari

22. a. mengamalkan nilai-nilai ajaran budi pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari.23. b. bermartabat spiritual dengan benar24. a. masuknya pengaruh budaya lain yang dianggap lebih modern

22. Peran generasi muda dalam melestarikan kearifan lokal sangat berkaitan dengan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Generasi muda dapat melestarikan kearifan lokal dengan mengamalkan nilai-nilai ajaran budi pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup praktik-praktik dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai spiritual dan etika yang tinggi dalam masyarakat, yang sering kali berakar pada ajaran kepercayaan.23. Menghargai budaya spiritual dapat diartikan sebagai pengakuan dan penghormatan terhadap unsur-unsur spiritual yang tertanam dalam budaya seseorang. Perilaku ini bisa mencerminkan martabat spiritual yang benar, yang tidak hanya menunjukkan cinta terhadap budaya bangsa tetapi juga menghormati nilai-nilai yang diwariskan oleh leluhur dan berhubungan dengan kehidupan spiritual atau keagamaan.24. Peninggalan kearifan lokal di banyak masyarakat sering kali ditinggalkan karena berbagai faktor. Salah satu faktor utama adalah masuknya pengaruh budaya lain yang dianggap lebih modern. Globalisasi dan eksposur terhadap budaya-budaya lain melalui media dan internet sering kali membuat generasi muda merasa bahwa kearifan lokal kurang relevan atau ketinggalan zaman dibandingkan dengan budaya-budaya baru yang mereka temui.