Pertanyaan 2 dari 15 Sebagai kepala sekolah baru. Bu Putri memiliki visi menjadikan sekolahnya sebagai Sekolah Adiwiyata Meskipun sekolah sudah memiliki inisiatif lingkungan seperti taman, tempat daur ulang, dan program penghematan energi, beberapa guru merasa penambahan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum akan menambah beban kerja, terutama dengan adanya kurikulum baru. Siswa juga kurang antusias terhadap program lingkungan, karena dianggap membosankan dan tidak relevan Selain itu, tenaga kependidikan belum dilibatkan secara optimal dalam pengelolaan lingkungan. Apa yang sebaiknya dilakukan Bu Putri untuk mencapai tujuan Sekolah Adiwiyata? Memberikar penghargaan bagi guru, siswa, dan tenaga kependidikan yang berkontribus i aktif dalam kegiatan lingkungan, serta mengadakan kompetisi untuk meningkatkan semangat siswa dalam program Adiwiyata. Menetapkan kebijakan yang melibatkan tenaga kependidikar dalam mengelola taman dan area daur ulang, serta meminta para guru bertahap. mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum secara Mengadakan pelatihan bagi guru mengenai integrasi pendidikan lingkungan ke dalam pembelajarar dan membuat jadwal mingguan bagi siswa untuk terlibat dalam kegiatan Adiwiyata guna menciptakan antusiasme. Membentuk kelompok kerja yang terdiri dar guru siswa dan tenaga kependidikan untuk merancang dan keberjalanan sekolah sehari-har program lingkungan diintegrasikan dengan aktivitas

Jawaban yang paling komprehensif dan efektif adalah **opsi C: Mengadakan pelatihan bagi guru mengenai integrasi pendidikan lingkungan ke dalam pembelajaran dan membuat jadwal mingguan bagi siswa untuk terlibat dalam kegiatan Adiwiyata, guna menciptakan antusiasme.**Berikut penjelasannya:Opsi C mengatasi beberapa kendala utama yang dihadapi Bu Putri:* **Keengganan guru:** Pelatihan akan membekali guru dengan pengetahuan dan strategi efektif untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum tanpa menambah beban kerja secara signifikan. Pelatihan ini juga akan membantu guru mengatasi kekhawatiran mereka dan melihat manfaat dari program Adiwiyata.* **Ketidakantusiasan siswa:** Jadwal mingguan yang terstruktur dan terencana akan memastikan keterlibatan siswa secara konsisten. Kegiatan yang dirancang dengan baik dan menarik akan meningkatkan antusiasme siswa, menunjukkan relevansi pendidikan lingkungan dengan kehidupan mereka sehari-hari, dan menghindari kesan membosankan.Opsi A (memberikan penghargaan dan kompetisi) merupakan strategi pendukung yang baik, tetapi tidak mengatasi akar masalah yaitu kurangnya pengetahuan dan strategi dari guru serta kurangnya keterlibatan siswa yang konsisten. Penghargaan dan kompetisi lebih efektif *setelah* dasar-dasar program Adiwiyata terbangun dengan baik.Opsi B (penetapan kebijakan) terlalu langsung dan otoriter. Tanpa pelatihan dan dukungan yang memadai, kebijakan tersebut mungkin akan mendapat perlawanan dari guru dan tidak efektif.Opsi D (membentuk kelompok kerja) merupakan langkah yang baik, tetapi kurang spesifik dalam mengatasi masalah utama yaitu kurangnya pengetahuan guru dan antusiasme siswa. Kelompok kerja perlu memiliki arahan yang jelas dan strategi yang terukur, yang mana opsi C sudah memberikan arahan tersebut.Kesimpulannya, opsi C menawarkan pendekatan yang holistik dan bertahap, mengatasi kekhawatiran guru, meningkatkan antusiasme siswa, dan akhirnya meningkatkan peluang sekolah untuk meraih predikat Sekolah Adiwiyata. Opsi A dan D dapat diimplementasikan sebagai strategi pendukung setelah opsi C dijalankan.