Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Dalam memilih teman yang baik, kita mengambil pelajaran dari nasihat Lugman al-Hakim kepada anaknya. Apa saja nasihat Lugman al-Hakim kepada anaknya? Sebutkan! __ hundred 2. Sebutkan kriteria sahabat menurut Imam al-Ghazali! __ . Siapakah yang dimaksud tetangga? __ Sebutkan dua jenis tetangga seperti disebutkan dalam QS an-Nisâ': 36! __ Hak dan kedudukan tetangga bagi seorang muslim sangatlah besar dan mulia. Sampai sampai sikap terhadap dijadikan sebagai keimanan. Tuliskan hadis beserta artinya yang menerangkan hal tersebut! Jawab: __

1. Nasihat Lugman al-Hakim kepada anaknya adalah untuk selalu berbakti kepada orang tua, menjaga kehormatan, dan memilih teman yang baik. 2. Kriteria sahabat menurut Imam al-Ghazali adalah memiliki akhlak yang baik, dapat dipercaya, dan tidak mempengaruhi kita ke arah yang buruk. 3. Tetangga adalah orang-orang yang tinggal di sekitar kita. 4. Dua jenis tetangga menurut QS an-Nisa': 36 adalah tetangga sejati dan tetangga bukan sejati. 5. Hadis yang menerangkan hal tersebut adalah hadis riwayat Abu Hurairah, "Sebaik-baik kamu adalah orang yang terbaik ketika berbuat baik kepada tetangganya, dan seburuk-buruk kamu adalah orang yang terburuk ketika berbuat buruk kepada tetangganya."

1. Lugman al-Hakim dikenal dalam tradisi Islam sebagai seorang hikmat dan bijaksana. Salah satu nasihat yang terkenal yang diberikannya kepada anaknya adalah untuk selalu berbakti kepada orang tua, menjaga kehormatan, dan memilih teman yang baik. 2. Imam al-Ghazali, seorang filsuf dan teolog Islam terkemuka, menekankan pentingnya memilih sahabat yang baik. Menurutnya, sahabat harus memiliki akhlak yang baik, dapat dipercaya, dan tidak mempengaruhi kita ke arah yang buruk. 3. Tetangga dalam konteks ini merujuk kepada orang-orang yang tinggal di sekitar kita, baik itu tetangga sebelah kiri, kanan, depan, atau belakang rumah kita. 4. QS an-Nisa': 36 mengklasifikasikan tetangga menjadi dua jenis: tetangga sejati (dari keturunan) dan tetangga bukan sejati (seperti budak atau orang asing). 5. Hadis yang dimaksud adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah orang yang terbaik ketika berbuat baik kepada tetangganya, dan seburuk-buruk kamu adalah orang yang terburuk ketika berbuat buruk kepada tetangganya." Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya memperlakukan tetangga dengan baik dalam Islam.