19. Perbedaan gadai pada pegadaian konvensional dan pegadaian syariah adalah pada a. Pada pegadaian konvensional menerapkan sistem bunga b. Pada pegadaian syariah yang dibayarkan rahin adalah biaya penitipan marhun c. Pada pegadaian syariah yang dibayarkan rahin adalah pokok pinjaman tanpa tambahan d. Jawaban a, b dan c benar 20. Dalam akad gadai (rahn) berupa hewan ternak , ketika hewan temak itu dijaga, dipelihara dan diberikan makanan oleh penerima gadai (yang meminjamkan uang)/murtahin, maka selama masa gadai murtahin berhak atas hewan ternak tsb untuk a. hanya menjaga dan memeliharanya saja sampai rahin (yang meminjam uang) mengembalikan pinjamannya b. memerah susunya atau menungganginya c. menjualnya d. memberi makan hewan 21. Muhal alaih tidak boleh menerima atau meminta ujrah/fee dalam akad hiwalah __ a. wajib c. mutlaqah

** **d. Jawaban a, b dan c benar****

*** **a. Pada pegadaian konvensional menerapkan sistem bunga:** Benar. Pegadaian konvensional menerapkan sistem bunga sebagai imbalan atas pinjaman yang diberikan. * **b. Pada pegadaian syariah yang dibayarkan rahin adalah biaya penitipan marhun:** Benar. Dalam pegadaian syariah, rahin (yang meminjam uang) membayar biaya penitipan marhun (barang yang digadaikan) sebagai imbalan atas penyimpanan dan pemeliharaan barang tersebut.* **c. Pada pegadaian syariah yang dibayarkan rahin adalah pokok pinjaman tanpa tambahan:** Benar. Dalam pegadaian syariah, rahin hanya membayar pokok pinjaman tanpa tambahan bunga atau biaya lain.**20. Dalam akad gadai (rahn) berupa hewan ternak, ketika hewan ternak itu dijaga, dipelihara dan diberikan makanan oleh penerima gadai (yang meminjamkan uang)/murtahin, maka selama masa gadai murtahin berhak atas hewan ternak tsb untuk****Jawaban:** **a. hanya menjaga dan memeliharanya saja sampai rahin (yang meminjam uang) mengembalikan pinjamannya****Penjelasan:**Dalam akad gadai, murtahin (yang meminjamkan uang) hanya berhak menjaga dan memelihara hewan ternak tersebut sampai rahin (yang meminjam uang) mengembalikan pinjamannya. Murtahin tidak berhak untuk memerah susunya, menungganginya, atau menjualnya. **21. Muhal alaih tidak boleh menerima atau meminta ujrah/fee dalam akad hiwalah****Jawaban:** **a. wajib****Penjelasan:**Dalam akad hiwalah, muhal alaih (pihak yang menerima hutang) tidak boleh menerima atau meminta ujrah/fee. Hal ini karena akad hiwalah merupakan akad yang bertujuan untuk membantu orang lain dalam melunasi hutangnya. **Catatan:*** **Hiwalah** adalah akad pengalihan hutang dari satu orang kepada orang lain.* **Muhal alaih** adalah pihak yang menerima hutang dalam akad hiwalah.* **Ujrah/fee** adalah imbalan atau biaya yang diberikan kepada seseorang atas jasa yang diberikan.Semoga penjelasan ini bermanfaat!