Silakan melakukan diskusi berdasarkan topik yang telah ditentukan di bawah ini. Mohon menuliskan jawaban dengan bahasa Anda sendiri menuliskan sumber kutipan, tidak melakukan plagiasi , dan tidak menyalin jawaban dari ChatGPT atau sejenisnya. Menteri Keuangan menyatakan 3 tahun terakhir (2021,2022 , dan 2023) menjadi tahun penerimaan pajak di atas 100% . Analisislah mengapa sebelum 2021 penerimaan pajak tidak mencapai 100% dan jelaskan bagaimana dampak penerima an pajak yang tidak sesuai

**Sebelum 2021, penerimaan pajak tidak mencapai 100% karena berbagai faktor seperti kebijakan pajak yang kurang efektif, pertumbuhan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, perubahan kebijakan pajak yang lebih mendukung peningkatan penerimaan pajak, serta peningkatan dalam pengawasan dan penegakan hukum terkait pajak. Dampak dari penerima

**Penerimaan pajak yang mencapai 100% pada tahun 2021, 2022, dan 2023 menunjukkan bahwa pemerintah telah berhasil mengumpulkan seluruh target pajak yang ditetapkan untuk tiga tahun terakhir. Namun, sebelum tahun 2021, penerimaan pajak tidak mencapai 100%. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal ini:1. **Kebijakan Pajak Sebelumnya:** Kebijakan pajak yang kurang efektif atau kebijakan fiskal yang tidak mendukung peningkatan penerimaan paj menjadi alasan mengapa penerimaan pajak sebelum 2021 belum mencapai 100%. Misalnya, jika kebijakan pajak cenderung memberikan insentif yang terlalu besar atau pengurangan pajak yang berlebihan, hal ini dapat mengurangi penerimaan pajak.2. **Pertumbuhan Ekonomi:** Sebelum 2021, pertumbuhan ekonomi mungkin belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi COVID-19. Ketidakstabilan ekonomi dapat mempengaruhi pendapatan individu dan perusahaan, sehingga mengurangi basis pajak dan penerimaan pajak.3. **Perubahan Kebijakan Pajak:** Pada tahun 2021, pemerintah mungkin telah melakukan perubahan kebijakan pajak yang lebih mendukung peningkatan penerimaan pajak. Misalnya, pengurangan pajak bagi sektor-sektor tertentu atau peningkatan insentif investasi yang dapat meningkatkan penerimaan pajak dari sektor lain.4. **Pengawasan dan Penegakan Hukum:** Peningkatan dalam pengawasan dan penegakan hukum terkait pajak juga dapat berkontribusi pada peningkatan penerimaan pajak. Dengan penegakan yang lebih ketat, lebih banyak wajib pajak yang mematuhi kewajiban mereka untuk membayar pajak.5. **Perilaku Wajib Pajak:** Perubahan perilaku wajib pajak, seperti peningkatan kesadaran akan pentingnya membayar pajak, juga dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak.**Dampak Penerimaan Pajak yang Tidak Sesuai:**1. **Pengangguran Fiskal:** Jika penerimaan pajak tidak mencapai target, ini dapat menyebabkan pengangguran fiskal, di mana pemerintah harus mencari sumber pendapatan lain untuk memenuhi kebutuhan anggaran. Hal ini bisa berarti meningkatkan utang negara atau mengurangi pengeluaran untuk program-program penting.2. **Ketidakadilan Sosial:** Penerimaan pajak yang rendah dapat menyebabkan ketidakadilan sosial, di mana beban pajak tidak terdistribusi secara adil di antara berbagai kelompok masyarakat. Ini bisa menyebabkan ketidakpuasan di kalangan wajib pajak dan menimbulkan masalah sosial.3. **Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi:** Penerimaan pajak yang rendah dapat mengurangi insentif bagi investor untuk menanamkan modal di negara tersebut. Ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan menghambat perkembangan jangka panjang.4. **Kerugian Publik:** Penerimaan pajak yang rendah dapat mengakibatkan kerugian bagi pemerintah dalam hal pendapatan yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya.5. **Masalah Administrasi:** Penerimaan pajak yang rendah juga dapat menyebabkan masalah administrasi, di mana pemerintah mungkin perlu mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk mengumpulkan pajak dari jumlah yang lebih kecil, sehingga mengurangi efisiensi.**