No. Soal Ada beberapa kasus yang sedang viral di Indonesia Pertama adanya fenomena klitih (melukai orang) yang dilakukan oleh gerombolan anak remaja. Kedua, adanya akun anonim di twitter yang mempromosikan gaya hidup FWB (friend with benefit) yang mengandung ajakan seks tanpa ikatan. Kedua pelaku masih remaja/pemuda dan menurut pengakuan mereka sedang dalam tahap tidak beriman, dari kedua kejadian tersebut adakah indikasi keimanan seseorang berpengaruh pada psikologi dan kehidupan sehari-hari seseorang? Jelaskan dengan menyertakan dalil dalam Al-Quran dan Hadits!

Ya, keimanan seseorang berpengaruh pada psikologi dan kehidupan sehari-hari seseorang. Dalil dalam Al-Quran yang mendukung hal ini adalah Surah Al-Anfal ayat 2, yang menyatakan bahwa orang-orang yang beriman adalah mereka yang ketika disebut nama Allah, hati mereka menjadi takut, dan ketika dibacakan ayat-ayat-Nya, iman mereka bertambah, dan hanya kepada Tuhan-lah mereka bertawakkal. Dalil dalam Hadits yang mendukung hal ini adalah Hadits Riwayat Bukhari No. 1288, yang menyatakan bahwa iman itu ada 70 lebih cabang, yang paling tinggi adalah kalimat Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang dari iman.

Pertanyaan ini berkaitan dengan pengaruh keimanan seseorang terhadap psikologi dan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam Islam, keimanan dianggap sebagai fondasi yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Keimanan yang kuat dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dalil dalam Al-Quran dan Hadits yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa keimanan yang kuat dapat meningkatkan iman seseorang dan membuat mereka lebih takut kepada Allah, serta lebih taat dalam menjalankan perintah-Nya. Oleh karena itu, keimanan yang kuat dapat mencegah seseorang dari melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak diinginkan, seperti melakukan klitih atau mempromosikan gaya hidup FWB.