Saat pandemi covid-19. Indonesia mengalami resesi yang ditandai dengan terkontraksinya PDB selama dua kartal secara berturut turut. Kebijakan moneter yang dapat diambil untuk mengatasi keadaan tersebut adalah A menaikkan giro wajib minimum. A B menurunkan suku bunga. C menurunkan pajak barang. D menambah subsidi ke masyarakat. E menjual Sertifikat Bank Indonesia. E

** B menurunkan suku bunga.

**Selama pandemi COVID-19, banyak negara termasuk Indonesia mengalami resesi ekonomi yang ditandai dengan kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal secara berturut-turut. Dalam situasi seperti ini, kebijakan moneter menjadi salah satu alat yang dapat digunakan untuk merangsang perekonomian.- **Menaikkan giro wajib minimum (A)**: Ini adalah kebijakan yang cenderung mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat, yang dapat memperburuk kondisi resesi karena mengurangi likuiditas. - **Menurunkan suku bunga (B)**: Ini adalah kebijakan yang umumnya diambil untuk merangsang perekonomian dengan membuat pinjaman lebih murah, sehingga mendorong investasi dan konsumsi. - **Menurunkan pajak barang (C)**: Ini lebih berkaitan dengan kebijakan fiskal daripada moneter dan biasanya dilakukan untuk meredakan beban pajak pada masyarakat dan perusahaan. - **Menambah subsidi ke masyarakat (D)**: Ini juga merupakan kebijakan fiskal yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan memberikan bantuan finansial langsung. - **Menjual Sertifikat Bank Indonesia (E)**: Ini adalah kebijakan yang cenderung mengurangi jumlah uang beredar, yang bisa memperburuk kondisi resesi.Dalam konteks resesi ekonomi, kebijakan yang paling tepat adalah menurunkan suku bunga untuk memudahkan akses kredit bagi perusahaan dan individu, sehingga mendorong investasi dan pengeluaran yang pada akhirnya dapat membantu mengembalikan pertumbuhan ekonomi.**