Setelah dilakukan transfusi, pasien tersebut merasakan demam, panas dingin dengan kenaikan suhu tubuh. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan tidak ada penurunan Hb dan tidak terjadi hemoglobin Iria. Reaksi trahsfusi yang terjadi pada pasien tersebut adalah PTP FNHTR TRALI Hemoliti

Reaksi transfusi yang terjadi pada pasien tersebut adalah **FNHTR (Febrile Non-Hemolytic Transfusion Reaction)**. Berikut penjelasannya:* **FNHTR** adalah reaksi transfusi yang paling umum terjadi. Reaksi ini disebabkan oleh antibodi terhadap leukosit donor yang ada dalam darah penerima. Gejala yang muncul biasanya berupa demam, menggigil, dan peningkatan suhu tubuh. * **PTP (Post-Transfusion Purpura)** adalah reaksi transfusi yang jarang terjadi dan disebabkan oleh antibodi terhadap platelet donor. Gejala yang muncul biasanya berupa perdarahan yang berlebihan.* **TRALI (Transfusion-Related Acute Lung Injury)** adalah reaksi transfusi yang serius dan disebabkan oleh antibodi terhadap leukosit donor yang menyerang paru-paru penerima. Gejala yang muncul biasanya berupa sesak napas dan penurunan oksigenasi darah.* **Hemolitik** adalah reaksi transfusi yang terjadi ketika darah donor tidak cocok dengan darah penerima. Gejala yang muncul biasanya berupa demam, menggigil, dan penurunan Hb.Dalam kasus ini, pasien mengalami demam, menggigil, dan peningkatan suhu tubuh, tetapi tidak ada penurunan Hb dan tidak terjadi hemoglobin Iria. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi transfusi yang terjadi bukan hemolitik. Selain itu, karena tidak ada gejala perdarahan yang berlebihan, maka PTP juga dapat disingkirkan. TRALI biasanya disertai sesak napas dan penurunan oksigenasi darah, yang tidak disebutkan dalam kasus ini.Oleh karena itu, FNHTR adalah reaksi transfusi yang paling mungkin terjadi pada pasien ini.