2. Perhatikan Q.S. YTnus, 10:40 berikut! :1. roing to b Identifikasikan hukum bacaan yang diberi garis bawah pada lafal ayat tersebut! Jawab: __ 3. Bagaimana Q.S. Yünus, 1041 menunjukkan sikap Nabi Muhammad saw. terhadap orang yang tidak beriman kepadanya? Jawab: __ 4. Tuliskan contoh lafal dalam Q.S. Al-Māidah, 5: 32 yang mengandung hukum bacaan mad wajib muttasil! Jawab: __ 5. Apa yang dimaksud dengan muahid? Mengapa Rasulullah saw begitu tegas melarang membunuh mereka? Jawab: __

2. **Identifikasikan hukum bacaan yang diberi garis bawah pada lafal ayat tersebut!**Jawaban: Pertanyaan ini tidak dapat dijawab karena tidak ada ayat Q.S. Yunus 10:40 yang diberikan dan tidak ada bagian yang digarisbawahi. Untuk mengidentifikasi hukum bacaan, saya memerlukan teks ayat tersebut beserta bagian yang digarisbawahi.3. **Bagaimana Q.S. Yunus, 10:41 menunjukkan sikap Nabi Muhammad saw. terhadap orang yang tidak beriman kepadanya?**Jawaban: Untuk menjawab pertanyaan ini, saya perlu melihat isi Q.S. Yunus 10:41. Ayat tersebut perlu dikutip agar saya dapat menganalisis dan menjelaskan sikap Nabi Muhammad SAW yang ditunjukkan di dalamnya. Secara umum, Al-Quran menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW senantiasa berdakwah dengan hikmah dan bijaksana, mengajak manusia kepada kebaikan, dan menyerahkan urusan hidayah kepada Allah SWT. Namun, sikap spesifik yang ditunjukkan dalam ayat 10:41 perlu dikaji berdasarkan teks ayat itu sendiri.4. **Tuliskan contoh lafal dalam Q.S. Al-Māidah, 5:32 yang mengandung hukum bacaan mad wajib muttasil!**Jawaban: Saya memerlukan teks dari Q.S. Al-Maidah 5:32 untuk mengidentifikasi lafal yang mengandung mad wajib muttasil. Mad wajib muttasil terjadi ketika bertemu dengan huruf *waqaf* (huruf yang menunjukkan hentian) pada akhir kalimat. Setelah melihat teks ayat tersebut, saya dapat menunjukkan contoh lafal dan menjelaskan mengapa ia termasuk mad wajib muttasil.5. **Apa yang dimaksud dengan muahid? Mengapa Rasulullah saw begitu tegas melarang membunuh mereka?**Jawaban: Muahid adalah orang yang telah membuat perjanjian damai (perjanjian perdamaian) dengan kaum muslimin. Rasulullah SAW sangat tegas melarang membunuh mereka karena melanggar perjanjian damai merupakan tindakan yang sangat tercela dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Membunuh muahid merupakan pengkhianatan terhadap perjanjian dan kepercayaan, yang dapat merusak citra Islam dan menghambat penyebarannya. Ketegasan Rasulullah SAW dalam melarang pembunuhan muahid menunjukkan pentingnya menjaga amanah dan kejujuran dalam berinteraksi dengan pihak lain, bahkan yang berbeda keyakinan. Hal ini juga menunjukkan komitmen Islam terhadap perdamaian dan keadilan.