6. Raja Pasai memakai gelar al-Malik yang sangat mirip dengan gelar raja-raja Mesir. Pernyataan tersebut merupakan dasar dari teori __ a. Makkah b. Cina c. Persia d. Gujarat e. Mesir 7. Umat islam di Indoesia melakukan perlawanan terhadap belanda melalui jalur politik dan mendirikan organisasi islam. Tahapan penyebaran islam ini dikenal dengan fase __ a. Orde baru b. Reformasi c. Penjajahan d. pergerakan dan organisasi islam e. Orde lama 8. Lembaga pendidikan yang paling efektif pada awal islam di Indonesia adalah __ a. Aliran tariqoh b. Pendidikan istana c. Madrasah d. TPA e. Pesantren

e. Mesir**

Gelar "al-Malik" yang digunakan oleh Raja Pasai sangat mirip dengan gelar yang digunakan oleh raja-raja di Mesir. Ini menjadi dasar teori yang menghubungkan pengaruh Mesir terhadap kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, khususnya dalam hal administrasi dan pemerintahan. Teori ini meneliti kemiripan gelar, sistem pemerintahan, dan kemungkinan kontak langsung antara Pasai dan Mesir.7. **Jawaban: d. Pergerakan dan organisasi Islam**Penjelasan: Pertanyaan ini merujuk pada periode di mana umat Islam di Indonesia menggunakan jalur politik dan membentuk organisasi-organisasi Islam untuk melawan penjajahan Belanda. Ini merupakan fase pergerakan dan organisasi Islam, yang menandai babak baru dalam penyebaran dan perjuangan Islam di Indonesia. Fase ini berbeda dari fase-fase sebelumnya yang mungkin lebih menekankan pada dakwah individual atau melalui jalur perdagangan.8. **Jawaban: e. Pesantren**Penjelasan: Pada awal penyebaran Islam di Indonesia, pesantren terbukti menjadi lembaga pendidikan yang paling efektif. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama Islam, tetapi juga ilmu-ilmu umum lainnya, serta nilai-nilai budaya dan sosial. Sistem pendidikan pesantren yang berbasis komunitas dan *boarding school* memungkinkan proses pembelajaran yang intensif dan menyeluruh, sehingga lebih efektif dibandingkan lembaga pendidikan lainnya yang disebutkan. Meskipun madrasah juga berperan penting, pesantren memiliki sejarah yang lebih panjang dan jangkauan yang lebih luas pada masa awal penyebaran Islam di Indonesia.